EVALUASI STRUKTUR RUMAH BETON SEDERHANA TAHAN GEMPA DI WILAYAH INUMAN
Abstract
Indonesia merupakan negara yang berada diwilayah jalur gempa pasifik (Circum Pasifik Earthquake Belt) dan jalur gempa Asia (Trans Asiatic Earthquake Belt) sehingga sangat berpotensi mengalami gempa. Untuk mengurangi kerusakan struktur bangunan maupun korban jiwa akibat gempa bumi maka dalam perencanaan bangunan rumah tinggal perlu diperhatikan kualitas dari komponen-komponen struktur bangunan yang nantinya akan bekerja untuk menahan beban yang ada hal ini menegaskan pentingnya tinjauan beban gempa rencana dalam perencanaan desain struktur sebagai antisipasi apabila terjadi gempa.
Metode penelitian diantaranya adalah peneliti mewawancarai kepala desa dan masyarakat pengguna rumah di Kecamatan Inuman. Populasi rumah penduduk keseluruhan berkisar 2500 (dua ribu lima ratus) unit. Peneliti hanya membutuhkan rumah beton sederhana yang diperkirakan populasi rumah sebanyak 995 unit, sehingga peneliti hanya mengambil 24 unit sebagai sampel rumah beton sederhana.
Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah 24 unit sampel yang telah diambil ternyata yang memenuhi kriteria ketentuan rumah tahan gempa hanya16,66% yaitu sebanyak 4 unit rumah. Sedangkan rumah yang tidak memenuhi ketentuan rumah tahan gempa sebanyak 83,33%. Kemudian penggunaan dinding yang digunakan pada rumah masyarakat Inuman hanya sebesar 20,83% yang memenuhi kriteria rumah tahan gempa. Selain itu rumah yang menggunakan kolom sebesar 29,16% dan balok ring sebesar 41,66%, dan sebanyak 20,83% penggunaan rangka kuda-kuda yang telah memenuhi kriteria rumah tahan gempa. Peneliti juga menduga bahwa ada pola keruntuhan pada struktur apabila terjadi gempa. Contohnya ada pada dinding yang tidak memakai angkur, rangka kuda yang cara pemasangan diapit dengan sambungan miring lurus, lurus tanpa menggunakan sambungan gigi, tidak memakai balok ring dan tidak menggunakan struktur kolom