Resistance Of Local Rice Genotypes Against Brown Planthopper Pest In Kuantan Singingi Regency

  • Chairil Ezward
  • Irfan Suliansyah
  • Nalwida Rozen
  • Indra Dwipa
Keywords: brown planthopper pes, local rice genotype, resistance

Abstract

Produksi beras dunia hilang 25% setiap tahun karena kerusakan yang disebabkan oleh hama serangga, sepeti wereng. Salah satu upaya untuk mengendalikan hama wereng batang coklat yaitu dengan menggunakan genotipe lokal yang tahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas serangan dan tingkat ketahanan dari dua puluh empat genotipe lokal Kabupaten Kuantan Singingi terhadap hama wereng batang coklat. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap satu faktor dengan empat ulangan. Faktor perlakuan yang dicobakan adalah 24 genotipe padi local Kabupaten Kuantan Singingi ditambah satu varietas yang tahan (Inpari 13) dan satu varietas yang rentan (TN1). Hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh genotipe yang diuji 100% terserang wereng batang coklat dengan tingkat intesitas serangan yang berbeda-beda. Berdasarkan tingkat intensitas serangan ditemukan katagori ringan dan berdasarkan SES IRRI 2013 ditemukan genotipe dengan kriteria tahan, yaitu pada genotipe Padi Sironda Putih (PL01), Padi Singgaro Merah (PL06), Padi Kuning Umur Panjang (PL07), Padi Ros (PL08), Padi Samo Putih (PL09), Padi Limbayang (PL10), Padi Sokan Umur Panjang (PL12), Padi Singgam Putih (PL14), Pulut Benai (PL17), Padi Kuning (PL21), Padi Gondok (PL22) dan Padi Katiok Putih (PL24). Tingkat intesitas serangan dengan katagori sedang terdapat pada genotipe Padi Saronda Merah (PL02), Pulut Hitam (PL04), Padi Ronda Putiah (PL05), Pulut Benai (PL13), Padi Singgam Kuriak (PL15), Pulut Kari (PL16), Padi Putih (PL19), Pulut Lupo Ka Laki (PL20) dan Padi Saronda Kuning  (PL23). Tingkat intesitas serangan dengan katagori berat terdapat pada genotipe Padi Pandan Wangi (PL03), Pulut Karate (PL11) dan Padi Kuning (PL18).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Baehaki, dan, Munawar, S. (2013). Uji Ketahanan Galur Paddy Terhadap Wereng Coklat Biotipe 3 Melalui Population Build-up. Jurnal Entomologi Indonesia, 10(1).

Balai Besar (BB) Penelitian Tanaman Paddy. (2021). Pemupukan pada Tanaman Paddy Balitbangtan kementerian pertanian.

Darmadi, D., & Alawiyah, T. (2018). Respons Beberapa Varietas Paddy (Oryza sativa L.) terhadap Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens Stall) Koloni Karawang. Agrikultura, 29(2), 73. https://doi.org/10.24198/agrikultura.v29i2.19249

Ezward, C., Suliansyah, I., Rozen, N., & Dwipa, I. (2021). Genetic Relationship Of Local Rice From Kuantan Singingi District Using Sequence Related Amplified Polymorphism ( SRAP ) Markers. 4(1), 1–8.

IRRI. (2013). Standard Evaluation System for Rice. Irri, June, 55. http://www.clrri.org/ver2/uploads/SES_5th_edition.pdf

Nadimin, Permadi K, D. (2010). Hama Wereng dan Pengendaliannya. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.

Natawigena. (1989). Pestisida dan Kegunaannya. CV Armieco.

Permana, A. (2016). Dinamika Hama Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens stal.) terhadap Faktor Iklim di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Institut Pertanian Bogor.

Sari, P., & Yunus, M. (2015). Ketahanan Beberapa Genotip Paddy Lokal Banggai terhadap Serangan Wereng Coklat (Nilaparvata Lugensstall)(Hemiptera: Delphacidae). Agrotekbis, 3(4), 455–462.

Sodiq, M., & Timur, J. (2009). Ketahahan Tanaman Terhadap Hama. http://core.ac.uk/download/pdf/12215567.pdf

Suryawan, F. (2019). Uji ketahanan galur paddy terhadap wereng batang coklat (. Prosiding Temu Teknis Jabatan Fungsional Non Peneliti, 347–352.

Untung. (2001). Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Gadjah Mada University Press.

Widiastuti. (2009). Pemanfaatan Model Climex 1.1 untuk Menganalisis Potensi Penyebaran Penggerek Batang Paddy Kuning (Scirpophaga Incertulas) dan Wereng Batang Coklat (Nilaparvata Lugens) (Studi Kasus Kabupaten Klaten, Jawa Tengah). Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Published
2022-01-07
Abstract viewed = 227 times
PDF downloaded = 200 times