https://ejournal.uniks.ac.id/index.php/AL-FALAH/issue/feed JURNAL AL-FALAH PERBANKAN SYARIAH 2025-06-30T12:25:35+07:00 Open Journal Systems <p style="text-align: justify;">Jurnal Al-falah Perbankan Syariah E-ISSN : 2746-5829 dan P-ISSN : 2774-8758 merupakan jurnal Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Kuantan Singingi (UNIKS).&nbsp;<em>A</em><em>l-falâh</em>&nbsp;bermakna; kemakmuran, keberhasilan. Dalam Ekonomi Islam Al Falah adalah tujuan hidup yang harus dicapai oleh seseorang termasuk kegiatan bermuamalah dalam perbankan syariah. Operasional dalam Perbankan syariah harus sesuai dengan prinsip syariah atau tidak bertentangan dengan syariat Islam karna dalam Perbankan syariah tidak hanya untuk mencari keuntungan didunia semata tetapi juga kebahagiaan di akhirat (berkah dunia akhirat).</p> https://ejournal.uniks.ac.id/index.php/AL-FALAH/article/view/4611 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH DALAM MENGGUNAKAN MOBILE BANKING PADA BANK SYARIAH INDONESIA KCP TELUK KUANTAN 2025-06-30T11:44:58+07:00 Septi Kartika septikartikasari364@gmail.com Meri Yuliani meriyuliani6@gmail.com Fitrianto Fitrianto fitriuniks1976@gmail.com <p><strong><em>ABSTRACK</em></strong></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Mobile banking facilities can facilitate and provide financial and non-financial transaction services for customers, by using mobile banking customer work will be completed more easily and quickly. Mobile banking facilities provide fast, safe, comfortable, cheap services and are available at any time and can be accessed from anywhere. Indonesian Sharia Bank Customers Kcp. Teluk Kuantan has 48,000 customers, 8,500 customers who use mobile banking. The number of customer usage at Bank Syariah Indonesia KCP Teluk Kuantan is not comparable to the number of customers who use mobile banking. The number of customers is large while the number of customers who use mobile banking is small.</em></p> <p><em>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; This research is field research with a quantitative descriptive approach method. The data collection techniques are questionnaires, interviews, observation and documentation. The population is 8,500 and the sample is 44 respondents. The operational concept is user interest, user convenience, usefulness, security, trust and factors that influence customer interest (internal factors and external factors) which are used as points in the questionnaire questions/research questionnaire. The data analysis method uses the multiple linear regression analysis method using SPSS version.21. and using a partial significance test (T test), simultaneous test (F test) and coefficient of determination (R2).</em></p> <p><em>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; The research results show that the mobile banking service model of Bank Syariah Kcp. Teluk Kuantan has several features, namely fund transfers, account information, payments, purchases, Islamic services, berbago-ziswaf, e-mas, favorites, cash withdrawals, opening accounts, top-ups, e-commerce, scheduled transactions, financing. The results of testing factors that influence customer interest in using mobile banking show that the most influential influence on customer interest is ease of use with a percentage of 14.1%, user interest influences customer interest in using mobile banking with a percentage of 4.2%, usefulness influences on customer interest in using mobile banking with a percentage of 6%, trust has no effect on using sharia bank mobile banking with a percentage of 5.3%, and most recently, security has no effect on customer interest in using mobile banking with a percentage of 1.6%</em></p> <p><strong><em>Keywords: Interest, mobile banking, sharia banking</em></strong></p> <h1><em>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; </em><em>ABSTRAK</em></h1> <p><em>Fasilitas mobile banking dapat memudahkan dan memberikan pelayanan transaksi keuangan maupun non keuangan bagi nasabah, dengan menggunakan mobile banking pekerjaan nasabah akan lebih mudah dan cepat terselesaikan. Fasilitas mobile banking memberikan </em><em>layanan cepat, aman, nyaman, murah dan tersedia setiap saat serta dapat diakses dari mana saja. Nasabah Bank Syariah Indonesia Kcp. Teluk Kuantan berjumlah 48.000 Nasabah, Nasabah yang menggunakan mobile banking berjumlah 8.500 nasabah. Jumlah penggunaan nasabah di Bank Syariah Indonesia KCP Teluk Kuantan tidak sebanding dengan jumlah nasabah yang menggunakan mobile banking. Jumlah nasabah yang besar sedangkan jumlah nasabah yang menggunakan mobile banking yang sedikit.</em></p> <p><em>Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan metode pendekatan deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan datanya yaitu kuesioner/angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Jumlah populasinya yaitu 8.500 dan sampel berjumlah 44 responden. Konsep operasionalnya yaitu minat pengguna, kemudahan pengguna, kemanfaatan, keamanan, kepercayaan dan faktor yang mempengaruhi minat nasabah (faktor internal dan faktor eksternal) yang dijadikan sebagai point pada pertanyaan kuesioner/angket penelitian. Untuk metode analisa data menggunakan metode analisis regresi linear berganda dengan menggunakan bantuan spss versi.21. dan menggunakan uji signifikansi secara parsial ( uji T ), uji simultan ( uji F ) dan koefisien determinasi ( R2 ).</em></p> <p><em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa model layanan mobile banking Bank Syariah Kcp. Teluk Kuantan terdapat beberapa fitur yaitu transfer dana, informasi rekening, pembayaran, , pembelian, layanan islami, berbago-ziswaf, e-mas, favorit, tarik tunai, buka rekening, top-up, e-commerce, transaksi terjadwal, pembiayaan. Hasil pengujian faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah menggunakan mobile banking menunjukkan bahwa yang paling berpengaruh pada pada minat nasabah adalah kemudahan pengguna dengan persentase 14,1%, minat pengguna berpengaruh pada minat nasabah dalam penggunaan mobile banking dengan persentase 4,2%, Kemanfaatan berpengaruh pada minat nasabah dalam penggunaan mobile banking dengan persentase 6%, kepercayaan tidak berpengaruh dalam penggunaan mobile banking bank syariah dengan persentase 5,3%, dan yang paling terakhir yaitu keamanan tidak berpengaruh ada minat nasabah dalam penggunaan mobile banking dengan persentase 1,6%</em></p> <p><strong><em>Kata Kunci : Minat, mobile banking, bank syariah</em></strong></p> 2025-06-30T11:44:39+07:00 Copyright (c) 2025 JURNAL AL-FALAH PERBANKAN SYARIAH https://ejournal.uniks.ac.id/index.php/AL-FALAH/article/view/4612 PENGARUH PEMBERIAN REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BANK SYARIAH INDONESIA KCP TELUK KUANTAN 2025-06-30T11:51:00+07:00 Sela Srijulia Putri selasri077@gmail.com Meri Yuliani meriyuliani6@gmail.com Dian Meliza dianhabibi2011@gmail.com <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>The implementation of rewards at Bank Syariah Indonesia Kcp Teluk Kuantan has been implemented but the implementation is uncertain and not scheduled, because the implementation of rewards is&nbsp; not optimal, some employees are not enthusiastic and often get bored at work, likewise with the implementation of punishment, the implementation of punishment is not implemented optimally, employees are only given direct warnings which sometimes do not have a deterrent effect on employees. The lack of implementation means that employee performance does not increase significantly. </em></p> <p><em>&nbsp;This research was conducted on 21 employess at BSI KCP Teluk Kuantan where the entire population was sampled, for the dependent variabel in this research is employee performance(Y), and the independent variables reward (X1) and punishment&nbsp; (X2). The research methods used are descriptive methods and quantitative methods, by using a research questionnaire. The data analysis method uses the multiple linear regression analysis method using SPSS version.20. the test used is the classic assumption test, namely the normality test, multicollinearity test, heteroscedasticity test. And also using partial significance tests( uji T ), simultaneous tests ( uji F ) and coefficient of determination ( R2 ).</em></p> <p><em>The research results show that the implementation of rewards and punishment at BSI KCP Teluk Kuantan is carried out using several procedures established by the company,the performance of employees at BSI KCP Teluk Kuantan has been carried out and carried out properly and in accordance with company prosedures. And rewards has a significant positive effect and punishment has a significant negative effect on employee performance at BSI KCP Teluk Kuantan, the amount of R squere in the reward and punishment variables that influence employee performance is 37,8%.</em></p> <p><strong><em>Keywords : Rewards, Punishment And Employee Performance.&nbsp;&nbsp;&nbsp; </em></strong></p> <p><strong><em>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; ABSTRAK</em></strong></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><em>Pelaksanaan reward di Bank Syariah Indonesia ( BSI ) KCP Teluk Kuantan telah dilaksanakan tetapi pelaksanaannya tidak menentu dan tidak dijadwalkan, karena tidak optimalnya pelaksanaan reward membuat beberapa karyawan tidak bersemangat dan sering kali bosan dalam bekerja, begitu pula dengan pelaksaan punishment, pelaksanaan punishment tidak terlalu diterapkan dengan maksimal, karyawan hanya diberikan teguran secara langsung yang terkadang belum dapat memberikan efek jera terhadap karyawan. Kurangnya pelaksanaan yang dilakukan membuat kinerja karyawan tidak meningkat secara signifikan.</em></p> <p><em>&nbsp;Penelitian ini dilakukan terhadap 21 karyawan di BSI KCP Teluk Kuantan yang mana semua populasi dijadikan sampel, untuk variabel dependen dalam penelitian ini kinerja karyawan (Y), dan variabel independen reward (X1) dan punishment (X2). Untuk metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode kuantitatif, dengan menggunakan kuesioner/ angket penelitian. Untuk metode analisa data menggunakan metode analisis regresi linear berganda dengan menggunakan bantuan spss versi.20. uji yang digunakan adalah uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas. Dan juga menggunakan uji signifikansi secara parsial ( uji T ), uji simultan ( uji F ) dan koefisien determinasi ( R2 ).</em></p> <p><em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan reward dan punishmnent di Bank BSI KCP Teluk Kuantan dilakukan dengan beberapa prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan, kinerja karyawan di bank BSI KCP teluk kuantan telah berjalan dan dilaksanakan dengan semestinya dan sesuai dengan prosedur perusahaan. Dan reward berpengaruh positif signifikan dan punishment berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja karyawan di bank syariah indonesia kcp teluk kuantan, besarnya R squere pada variabel reward dan punishment yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah sebesar 37,8%.</em></p> <p><strong><em>Kata Kunci : Reward, Punishment Dan Kinerja Karyawan.</em></strong></p> 2025-06-30T11:50:57+07:00 Copyright (c) 2025 JURNAL AL-FALAH PERBANKAN SYARIAH https://ejournal.uniks.ac.id/index.php/AL-FALAH/article/view/4613 UPAYA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN GUNUNG TOAR DALAM EFEKTIVITAS PERCEPATAN SERTIFIKASI TANAH WAKAF 2025-06-30T11:55:37+07:00 Sandri Oktari sandrioktari10@gmail.com Fitrianto Fitrianto fitriuniks1976@gmail.com Meri Yuliani meriyuliani6@gmail.com <p><a name="_Toc149665003"></a><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; <em>Law Number 41 of 2004 concerning waqf or what is called the Waqf Law is expected to be able to create legal order and waqf administration in order to protect waqf assets. This research uses a type of descriptive qualitative research, using samples with saturated sampling techniques using data collection methods, namely observation, interviews, documentation. From the results of this research, it can be concluded that the efforts of the Gunung Toar District Religious Affairs Office in accelerating the effectiveness of Waqf Land Certification can be said to have not been fully effective because there are still waqf lands that do not have certificates and Nazir's lack of understanding of the waqf process. Of the 12 Nazirs who do not have a certificate for waqf land, it is known that only 8 Nazirs understand and know how to administer waqf land, while 4 Nazirs do not understand and only know the process of administering waqf land by monitoring and protecting waqf property. The factors that cause there to still be waqf land in Gunung Toar subdistrict that does not yet have a certificate are internal factors, namely factors originating from Nazhir: From Nazhir's side, there are those who think that the existence of AIW is enough, Nazhir's lack of understanding in the process of administering waqf land. According to Nazir, giving donations verbally has been a habit since ancient times. External Factors Factors originating from outside Nazhir itself, namely: Waqf land that does not yet have a Waqf Pledge Deed cannot continue with the certification process, Lack of socialization on the part of the KUA in handling waqf. Due to the fact that it is not administered and does not have AIW as a provision in the waqf, the Office of Religious Affairs cannot assist in processing the certificate.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong> <em>KUA Efforts, Effectiveness, Waqf Land Certification</em></p> <p><strong><em>ABSTRAK</em></strong></p> <p><em>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf atau disebut UU wakaf diharapkan mampu menciptakan tertib hukum dan administrasi wakaf guna melindungi harta benda wakaf. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, dengan menggunakan sampel dengan teknik sampling jenuh dengan menggunakan metode pengumpulan data yakni observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Upaya Kantor Urusan Agama Kecamatan Gunung Toar dalam Efektivitas Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf dapat dikatakan belum sepenuhnya efektif karena, masih terdapat tanah wakaf yang belum memiliki sertifikat serta kurangnya pemahaman Nazhir terhadap proses perwakafan. Dari 12 orang Nazhir tanah wakaf yang belum memiliki sertifikat diketahui hanya 8 orang Nazhir yang paham dan mengetahui bagaimana proses pengadministrasian tanah wakaf, sedangkan 4 orang Nazhir tidak paham dan hanya mengetahui proses pengadministrasian tanah wakaf dengan cara mengawasi dan melindungi harta benda wakaf saja. Adapun Faktor yang menyebabkan masih terdapat tanah wakaf di kecamatan gunung toar yang belum memiliki sertifikat yaitu Faktor Internal yaitu faktor yang berasal dari Nazhir: Dari pihak Nazhir&nbsp; Ada yang beranggapan bahwa dengan adanya AIW sudah cukup, Kurangnya pemahaman Nazhir dalam proses pengadministrasian tanah wakaf, Menurut Nazhir mewakafkan dengan cara lisan sudah menjadi kebiasaan sejak dahulu. Faktor Eksternal faktor yang berasal dari luar Nazhir itu sendiri yaitu: Tanah wakaf yang belum memiliki Akta Ikrar Wakaf maka tidak bisa melanjutkan untuk proses sertifikasi, Kurangnya sosialisasi pihak KUA dalam menangani wakaf, Disebabkan karena tidak teradministrasi serta tidak memiliki AIW sebagai ketentuan dalam perwakafan, maka pihak Kantor urusan agama tidak bisa membantu dalam pengurusan sertifikasi.</em></p> <p><em>&nbsp;<strong>Kata Kunci </strong>: Upaya KUA, Efektivitas, Sertifikasi Tanah wakaf</em></p> 2025-06-30T11:55:34+07:00 Copyright (c) 2025 JURNAL AL-FALAH PERBANKAN SYARIAH https://ejournal.uniks.ac.id/index.php/AL-FALAH/article/view/4568 Peran Customer Service (CS) Dalam Meningkatkan Loyalitas Nasabah Penabung Pada Bank Muamalat KCP Ponorogo 2025-06-30T12:22:18+07:00 devi anggita rahmadanti nggitrahma@gmail.com <p>Persaingan yang ketat di sektor perbankan menuntut setiap bank untuk mengedepankan kualitas</p> <p>pelayanan sebagai faktor utama dalam membangun serta mempertahankan loyalitas nasabah.</p> <p>Peran customer service (CS) sangat penting karena menjadi garda terdepan dalam menjalin</p> <p>komunikasi antara bank dan nasabah. di Bank Muamalat KCP Ponorogo, pelayanan customer</p> <p>service dinilai masih belum optimal secara interpersonal, meskipun secara administrasi sudah</p> <p>berjalan dengan baik. Observasi awal menunjukkan bahwa aspek seperti keramahan, empati, dan</p> <p>pendekatan personal masil perlu ditingkatkan untuk menciptakan pengalaman layanan yang</p> <p>memuaskan dan mendorong loyalitas nasabah penabung.</p> <p>&nbsp;Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana peran customer service dalam</p> <p>meningkatkan loyalitas nasabah penabung, serta mengidentifikasi faktor pendukung, penghambat,</p> <p>dan dampak dari peran customer service dalam meningkatkan loyalitas. Metode yang digunakan</p> <p>adalah penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data</p> <p>meliputi wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi, dengan narasumber dari</p> <p>pihak Bank Muamalat KCP Ponorogo dan nasabah aktif bank tersebut.</p> <p>&nbsp;Hasil penelitian menunjukkan bahwa customer service memiliki peran penting dalam meningkatkan</p> <p>loyalitas nasabah melalui pelayanan yang cepat, tanggap, sopan, dan informatif. Namun, masih</p> <p>terdapat kendala seperti keterbatasan personel dan kurangnya pelatihan rutin dan berkelanjutan</p> <p>dan kurangnya fasilitas digital. Bank Muamalat KCP Ponorogo menerapkan SOP bagi setiap</p> <p>stafnya. Dampak yang dapat dirasakan apabila customer service melayani nasabah sesuai SOP</p> <p>yaitu, meningkatkan kepuasan nasabah, membangun kepercayaan jangka Panjang, meningkatkan</p> <p>retensi nasabah, mendorong word of mouth positive, dan membangun emotional bonding (ikatan</p> <p>emosi).&nbsp; &nbsp;</p> 2025-06-30T12:22:15+07:00 Copyright (c) 2025 JURNAL AL-FALAH PERBANKAN SYARIAH https://ejournal.uniks.ac.id/index.php/AL-FALAH/article/view/4569 Analisis Manajemen Risiko Rahn Emas pada BPRS Mitra Mentari Sejahtera 2025-06-30T12:25:35+07:00 Fitria Fatikasari fitriafatika2@gmail.com <h1><a name="_Toc201052763"></a><strong>ABSTRAK</strong></h1> <p>&nbsp;</p> <p>Fatikasari,&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Fitria. Analisis Manajemen Risiko Produk Rahn Emas Pada BPRS Mitra Mentari Sejahtera. Skripsi. 2025. Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo, Pembimbing: Kenlies Era Rosalina Marsudi, M.Pd.</p> <p>Kata Kunci:&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Risiko, Rahn Emas, BPRS Mitra Mentari Sejahtera</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp; Risiko adalah kemungkinan terjadinya sesuatu yang berdampak negatif dan dapat merugikan dari suatu tindakan, dapat dicegah dengan cara mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mengendalikan risiko yang terjadi. BPRS Mitra Mentari Sejahtera Ponorogo adalah salah satu bank syariah yang mempunyai beberapa produk pembiayaan serta pendanaan, salah satu produknya adalah gadai emas. Minat masyarakat pada pembiayaan gadai emas ini dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Sehingga dibutuhkan analisis risiko guna meminimalisirkan dampak-dampak yang berpotensi dapat menyebabkan kerugian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana analisis risiko produk rahn emas pada BPRS Mitra Mentari Sejahtera.</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp; Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan <em>(field research)</em> yang menggunakan metode pendekatan kualitatif, pengumpulan data-datanya menggunakan wawancara, observasi serta dokumentasi. Setelah memperoleh data, kemudian data akan dianalisis dan diolah menggunakan metode kualitatif deskriptif.</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp; Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan risiko produk rahn emas di BPRS Mitra Mentari Sejahtera. Risiko yang muncul pada gadai emas ada 2 yaitu risiko kredit dan risiko operasional. Risiko kredit biasanya muncul karena ada pembiayaan yang bermasalah ataupun tidak tertagih. Sedangkan risiko operasional muncul karena ada kesalahan dari pihak intern. Faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen risiko produk rahn emas pada BPRS Mitra Mentari Sejahtera ialah adanya ketidak pahaman pada SDI dan SDM kurangnya pengenalan lebih jauh kepada nasabah. Faktor pemasaran dan faktor kepercayaan juga sangat berpengaruh pada pembiayaan rahn emas. Dampak dan penanganan risiko rahn emas pada BPRS Mitra Mentari Sejahtera ialah dilakukannya mitigasi risiko, yang tujuannya supaya terhindar ataupun meminimalisir terjadinya risiko-risiko. Dapat dicegah dengan pengecekan nomor KTP nasabah, guna mengetahui apakah nasabah gadai tersebut mempunyai pembiayaan bermasalah pada bank lain ataupun tidak.</p> <p>&nbsp;</p> 2025-06-30T12:25:33+07:00 Copyright (c) 2025 JURNAL AL-FALAH PERBANKAN SYARIAH