JOURNAL OF ANIMAL CENTER (JAC)
https://ejournal.uniks.ac.id/index.php/JAC
<p style="text-align: justify;">Journal of Animal Center (JAC) e-ISSN 2656-6656 merupakan Jurnal Peternakan dikelola dan diterbitkan oleh Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian, Universitas Islam Kuantan Singingi Bekerjasama dengan Rumah Jurnal LPPM UNIKS teluk Kuantan. Jurnal of Animal Center (JAC) adalah jurnal ilmiah mempublikasikan hasil penelitian dibidang peternakan yang meliputi, Pemuliaan dan genetika ternak, Reproduksi ternak, Nutrisi dan teknologi pakan ternak, Hijauan pakan ternak, Bioteknologi peternakan, Kesehatan ternak, Sosial ekonomi peternakan, dan Teknologi hasil ternak. Jurnal JAC dipublikasikan 2 kali dalam 1 tahun, yaitu antara bulan Maret edisi pertama dan Desember edisi kedua. </p>PRODI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGIen-USJOURNAL OF ANIMAL CENTER (JAC)2656-6656Pengaruh Penambahan Tepung Temulawak (Curcuma Zanthorrhiza) dalam Pakan Terhadap Profil Darah Ayam Pedaging (Broiler)
https://ejournal.uniks.ac.id/index.php/JAC/article/view/3391
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung temulawak (Curcuma zanthorrhiza) dalam pakan terhadap profil darah ayam pedaging (broiler). Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2022 di kandang broiler dan Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Islam Kuantan Singingi. Parameter yang diukur adalah sel darah merah, sel darah putih dan jenis-jenis sel darah putih. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan 4 ulangan dengan 5 ekor ayam pada masing-masing ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah penambahan tepung temulawak dalam pakan T0 : 0%, T1 : 0,20%, T2 : 0,40%, T3 : 0,60% dan T4 : 0,80%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung temulawak dalam pakan berbeda nyata (P<0,05) terhadap sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit) dan secara umum jenis leukosit yang paling banyak ditemukan adalah basofil dan yang sedikit dan tidak ditemukan adalah eusinofil. Nilai rata-rata sel darah merah (eritrosit) adalah 2,51 10<sup>6</sup>/mm<sup>3</sup>, nilai rata-rata sel darah putih (leukosit adalah) 7,8 10<sup>3</sup>/mm<sup>3</sup>. Perlakuan terbaik pada penelitian yaitu perlakuan T1 dengan penambahan tepung temulawak sebanyak 0,20%.</p>gusni ratna dilaPajri AnwarYoshi Lia Anggrayni
Copyright (c) 2023 JOURNAL OF ANIMAL CENTER (JAC)
2024-02-022024-02-0252627110.36378/jac.v5i2.3391Pengaruh Penambahan Tepung Temulawak (Curcuma Zanthorrhiza) dalam Pakan Terhadap Performa Ayam Pedaging (Broiler)
https://ejournal.uniks.ac.id/index.php/JAC/article/view/3392
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung temulawak (<em>Curcuma zanthorriza</em>) dalam pakan terhadap performa ayam pedaging (<em>broiler). </em>Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2022 di Kandang <em>broiler </em>Fakultas Pertanian Universitas Islam Kuantan Singingi. Parameter yang diukur antara lain konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, bobot badan akhir, konversi pakan, mortalitas dan indeks performa (IP). Perlakuan yang diberikan adalah penambahan tepung temulawak dalam pakan T0 : 0%, T1 : 0,20%, T2 : 0,40%, T3 : 0,60% dan T4 : 0,80%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung temulawak dalam pakan tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, bobot badan akhir dan konversi pakan. Nilai rata-rata konsumsi pakan adalah 2220,09g/ekor/periode, pertambahan bobot badan 1671,65g/ekor, bobot badan akhir 1709,05g, konversi pakan 1,33, mortalitas 7% dan indeks performa (IP) 341%. Perlakuan terbaik pada penelitian yaitu perlakuan T4 dengan penambahan tepung temulawak sebanyak 0,80%.</p>nurin gusnabilapajri anwarImelda Siska
Copyright (c) 2024 JOURNAL OF ANIMAL CENTER (JAC)
2024-02-022024-02-0252728310.36378/jac.v5i2.3392Nilai Organoleptik Susu Kefir Terhadap Konsentrasi Bibit Kefir dan Lama Fermentasi
https://ejournal.uniks.ac.id/index.php/JAC/article/view/3393
<p>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai organoleptik susu kefir terhadap konsentrasi bibit kefir dan lama fermentasi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2021 sampai dengan Januari 2022 di Laboratorium Dasar Fakultas Pertanian, Penelitian ini menggunakan metode analisis sensori uji hedonik dengan 6 perlakuan. Perlakuan konsentrasi bibit kefir dan lama fermentasi yaitu A1B1 = BK 2% LF 24 jam, A1B2 = BK 4% LF 24 jam, A1B3 = BK 6% LF 24 jam, A2B1 = BK 2% LF 48 jam, A2B2 = BK 4% LF 48 jam, A2B3 = BK 6% LF 48 jam. Parameter organoleptik yang dinilai adalah warna, aroma, rasa, dan tekstur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi bibit kefir dan lama fermentasi tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap warna dan tekstur susu kefir akan tetapi penilaian berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap nilai aroma, dan rasa susu kefir. Nilai tertinggi pada masing-masing perlakuan yaitu warna pada perlakuan A1B1 dengan skor 3,87 (agak kuning), aroma pada perlakuan A2B3 dengan skor 4,30 (asam dan beraroma kefir), rasa pada perlakuan A2B3 dengan skor 4,27 (asam) dan tekstur pada perlakuan A1B3 dengan skor 3,70 (agak kasar dan kental). Perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan konsentrasi bibit kefir 6% dan lama fermentasi 48 jam.</p>Nuraini NurainiYoshi Lia AnggrayniInfitria Infitria
Copyright (c) 2023 JOURNAL OF ANIMAL CENTER (JAC)
2024-02-022024-02-0252849110.36378/jac.v5i2.3393