ANALISIS KETERLAMBATAN PROYEK PEMBANGUNAN PRASARANA PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI INDRAGIRI DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) (STUDI KASUS : DESA SELUNAK KABUPATEN INDRAGIRI HULU)
Abstract
Keterlambatan yang terjadi pada sebuah proyek dapat menghambat waktu dan menyebabkan kerugian biaya. Keterlambatan konstruksi dapat didefinisikan sebagai penyelesaian pembangunan dalam memenuhi target waktu pekerjaan melebihi tanggal yang telah disepakati oleh seluruh pihak. Pada proyek Pembangunan Prasarana Pengendalian Banjir Sungai Indragiri di Indragiri Hulu, dapat dilihat salah satu contoh dimana pelaksanaan proyek tidak sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Pada proyek tersebut, telah direncanakan akan selesai dalam 174 hari, sedangkan dalam pelaksanaanya proyek tersebut selesai dalam 209 hari, berarti ada keterlambatan selama 35 hari. Tujuan Pemelitian ini adalah Mengetahui hasil perhitungan koefisien yang didapat dari setiap item pekerjaan yang mengalami keterlambatan dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) dan Mengetahui apa faktor yang menyebabkan keterlambatan pada setiap item pekerjaan. Dari hasil analisis dan pengolahan data dengan metode Set Potongan Minimal Klasik (Classical Minimal Cut Sets Method) pada aplikasi Top Event FTA maka didapat, dengan evaluasi kualitatif, maka didapatkan item pekerjaan yang lebih sering terhambat dalam pelaksanaan dan akhirnya menyebabkan keterlambatan terjadi pada item pekerjaan pemancangan spunpile Ø30 cm dengan nilai Koefisien 0,0487, sedangkan dengan metode kuantitatif didapatkan pengaruh dari tiap item pekerjaan pada setiap event tersebut dipengaruhi oleh 3 kriteria antara lain: alat kerja, kondisi jalan, dan tenaga kerja yang menyebabkan keterlambatan.