The Effect of Dolomite and NPK Slow Release Fertilizer on Physiological and Growth of Sweet Corn (Zea mays saccharata Sturt) on Peatlands

Pengaruh Pemberian Dolomit Dan Npk Slow Release Fertilizer Terhadap Fisiologi Dan Pertumbuhan Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt) Pada Tanah Gambut

  • Ika Septina BR Sembiring Septina BR Sembiring Program Magister Ilmu Pertanian, Pascasarjana Universitas Riau
  • Wawan Wawan
  • Adiwirman Adiwirman
Keywords: Dolomit, Gambut, Jagung Manis, NPK slow release

Abstract

Pemanfaatan gambut sebagai lahan pertanian dihadapkan dengan masalah kesuburan tanah rendah. Rendahnya kesuburan gambut dicirikan dengan pH masam, kejenuhan basa rendah, kapasitas tukar kation tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dolomit dan jenis NPK slow release serta interaksi antara dolomit dengan NPK slow release terhadap fisiologi dan pertumbuhan jagung manis pada tanah gambut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2018 di Unit Pelaksana Teknis Kebun Percobaan dan Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Riau. Penelitian ini dilaksanakan secara eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) factorial. Faktor pertama adalah dolomit yang terdiri dari 4 taraf (0 ton.ha-1, 2.5     ton.ha-1, 5 ton.ha-1, dan 7.5 ton.ha-1). Faktor kedua adalah NPK slow release yang terdiri dari 4 taraf (NPK mutiara tunggal, NPK 13:6:27:4+0,65B Mahkota B, NPK 13:6:27:4+0,65B Compound Hi-Kay Plus dan NPK 13:8:27:4 MgO Ztick). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dolomit dan NPK slow release dapat meningkatkan fisiologi seperti kandungan klorofil dan pertumbuhan tanaman jagung manis yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, volume akar, berat kering tanaman dan laju pertumbuhan tanaman. Interaksi antara dolomit  23.55 g per tabung dengan pupuk 30.25 N, 3.72 P, 12.56 g per tabung (NPK Ztick) slow release merupakan interaksi terbaik yang mampu meningkatan laju pertumbuhan tanaman 6.65 g/hari.

References

Ar-Riza, I, Nazemi, D dan Yanti. R.D. 2010. Penerapan Teknologi Tanpa Bakar untur Meningkatkan Produksi Jagung di Lahan Gambut. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa dalam Prosiding Pekan Serealia Nasional, Banjarbaru.

Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. 2015. Riau dalam Angka. BPS. Pekanbaru.

Balai Besar Penelitian dan Pangan Sumber Daya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Tanaman Pangan Pertanian, Kementrian pertanian. 2011. Peta Lahan Gambut Indonesia 1:250.000. Jakarta.

Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2017. Implementasi Teknologi Pupuk Lepas Lambat (Slow Release Fertilizer). Pusat Teknologi Sumberdaya Energi dan Industri Kimia Kedeputian Teknologi Informasi, Energi dan Material Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta.

Burhanuddin. 1996. Pengaruh metode ekstraksi dan tingkat kadar air benih terhadap viabilitas kakao. Skripsi Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor. (Tidak dipublikasikan).

Haitami A. Wahyudi, 2019. Pemanfaatan Pupuk Kompos Jagung Manis Dalam Meningkatkan Produksi Tanaman Jagung (Zea Mays L) Pada Tanah Ultisol, Juatika, 1 (1). https://doi.org/10.36378/juatika.v1i1.55

Hakim, N, Nyakpa, M.Y, Lubis, A.M, Nugroho, S.G, Saul, M.R, Diha, M.A, Hong, G.B dan Bailey, H.H. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung. 488 hal.

Henrianto A, Okalia D,Mashadi. 2019, Uji Beberapa Sifat Fisika Tanah Bekas Tambang Emas Tanpa Izin ( Peti ) Di Tiga Kecamatan Di Daratan Sepanjang Sungai Kuantan, Juatika. 1 (1). https://doi.org/10.36378/juatika.v1i1.41

Heriansyah, P. (2019). Multiplikasi Embrio Somatis Tanaman Anggrek (Dendrobium sp) Dengan Pemberian Kinetin Dan Sukrosa Secara In-Vitro. Jurnal Ilmiah Per-tanian 15 (2), 67-78 https://doi.org/10.31849/jip.v15i2.1974

Kuswandi. 1993. Pengapuran Tanah Pertanian. Kanisius. Yogyakarta.

Lakitan, B. 2011. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Larson, D.B. 2003. Supersweet Sweet Corn: 50 Years in The Making. University of Illinois at Urbana-Champaign News Bureau. Inside Illinois.

Leiwakabessy, F.M. 1988. Kesuburan Tanah Jurusan Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian IPB. Bogor

Noor, M. 2001. Pertanian Lahan Gambut. Potensi dan Kendala. Kanisius. Yogyakarta.

Radjagukguk, B. 2004. Peat soil of Indonesia: Location, classification, and problems for sustainability. In: Rieley and Page (Eds.). pp. 45-54. Biodiversity and Sustainability of Tropical Peat and Peatland. Samara Publishing Ltd. Cardigan. UK.

Rahardis, B. 2007. Langkah Pengapuran Pada Tanah Asam. Htt://igra5.blogspot.com/1010/07/pengapuran-pada-tanah-asam.html. (Diambil 26 Februasi 2018).

Raihan, H. S. 2000. Pemupukan NPK dan ameliorasi lahan pasang surut sulfat masam berdasarkan nilai uji tanah untuk tanaman jagung. dalam Jurnal Ilmu Pertanian, Vol 9 No 1, hal : 20-28.

Ritung, S, Suryani, E, Subardja, D, Sukarman, Nugroho, K., Suparto, Hikmatullah, Mulyani, A, Tafakresnanto, C, Sulaeman, Y, Subandiono, R.E, Wahyunto, Ponidi, Prasojo, N, Suryana, U, Hidayat, H, Priyono, A, dan Supriatna, W. 2015. Sumberdaya Lahan Pertanian Indonesia: Luas, Penyebaran, dan Potensi Ketersediaan. Editor: Husen, E, Agus, F, Nursyamsi, D. Badan Penelitian dan Pengembangan Penelitian. Jakarta, IAARD Press. 98 hal.

Rukmana, R. 2004. Budidaya dan Pasca Panen Jagung Manis. Penerbit Aneka Ilmu. Semarang. Penambahan Fe(III) pada Tanah Gambut dari Jambi, Sumatera. Tesis. Program Pascasarjana IPB. Bogor. 172 hal.

Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Departemen Ilmu-ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Suprapto, H. S. 2000. Bertanam Kacang Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta.

Supriyadi, S. 2007. Kesuburan Tanah di Lahan Kering Madura. Jurnal Embryo Fakultas Pertanian Trunojoyo. Vol 4 No 2.

Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik Pemasyarakatan dan Pengembangannya. Kanisius. Yogyakarta.

Sutanto, R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah: Konsep dan Kenyataan. Kanisius. Yogyakarta.

Sutanto, R. 2005. Pertanian Organik Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Kanisius. Yogyakarta.

Sutarto, V, Hutami, S, dan Soeherdy, B. 1985. “Pengapuran dan Pemupukan Molibdenum, Magnesium, dan Sulfur pada Kacang Tanah”, dalam Seminar Hasil Penelitian Tanaman Pangan, Vol. 1 Palawija. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Bogor, hal 146-155. 227 hal.

Trenkel, M.E. 2010. Slow-and controlled-release and stabilized fertilizers: an option for enhancing nutrient use efficiency in agriculture. Paris, International Fertilizer Industry Association (IFA) Paris, France, 2010.

Wahyunto, dan Ai Dariah. 2013. Pengelolaan lahan gambut terdegradasi dan terlantar untuk mendukung ketahanan pangan. Dalam Haryono et al. (Eds.). Politik Pengembangan Pertanian Menghadapi Perubahan Iklim. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. hal :329-348.

Published
2020-01-21