Unsur-Unsur Magis Tradisi Pacu Jalur dalam Persepsi Masyarakat Kenegerian Kari Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi

  • Sri Chairani
  • Febri Haswan Universitas Islam Kuantan Singingi
  • Ria Asmeri Jafra Universitas Islam Kuantan Singingi
Keywords: Persepsi, Magis, Pacu Jalur

Abstract

Unsur-unsur magis erat kaitannya dengan tingkat pemahaman agama yang dianut masyarakat. Mayoritas masyarakat Kuantan Singingi adalah beragama Islam. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui unsur-unsur magis dalam tradisi pacu jalur dan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap unsur-unsur magis tradisi pacu jalur tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa banyak proses dalam pembuatan jalur pada tradisi pacu jalur yang didalamnya terdapat unsur-unsur magis. Dalam setiap prosesnya ditemukan bahwa unsur-unsur magis yakni objek/alat magis, mantera magis, ritual/upacara magis, dan dukun jalur. Berdasarkan unsur magis yang terdapat pada tradisi pacu jalur, persepsi masyarakat terhadap unsur-unsur magis ini bermacam-macam. Ada sebagian masyarakat yang percaya terhadap unsur-unsur magis tradisi pacu jalur, karena mantera yang diucapkan oleh dukun jalur masih menyebut nama Allah dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam, namun mereka tidak setuju bahwa magis itu penentu kemenangan dalam event pacu jalur. Sebaliknya, beberapa masyarakat percaya dan setuju bahwa unsur magis lah penentu dalam tradisi pacu jalur. Sebagian lain yakni netral, karena mereka memiliki rasa ketidakpedulian. Dan persepsi terakhir adalah sebagian masyarakat tidak percaya pada unsur-unsur magis tersebut karena bertentangan dengan ajaran Islam dan itu termasuk kemusyrikan. Hal ini ditunjukkan oleh dukun jalur saat mengucapkan mantra dalam proses pembuatan jalur dengan meminta kepada mambang (semacam roh halus) dalam membantu proses pembuatan jalur tersebut sampai proses perlombaan jalur. Perbuatan ini bertolak belakang dengan ajaran Islam, dan itu merupakan hal syirik karena percaya pada selain Allah. Ini adalah kesalahan besar dalam Islam.

References

[1] Afrizal. 2015. Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

[2] Arikunto, Suharsimi. 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

[3] Aslati dan Silawati. 2017. Fenomena Magis pada Tradisi Pacu Jalur di KabupatenKuantan Singingi. Jurnal Pemikiran Islam. 41(2): 110. Universitas Islam NegeriSultanSyarif Kasim Riau. Pekanbaru.

[4] Audia, Rena. Et.al. 2020. Persepsi Masyarakat Terhadap Unsur-unsur Magic Dalam Tradisi Pacu Jalur di Desa Sawah Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan singingi. Riau: JOM-FKIP

[5] Chairani, Sri. Et.al. 2022. Tradition of Pacu Jalur in Kuantan Singingi. Lakhomi Journal: Scientific Journal of Culture. Vol.3 No.3. p.122-131. BIAR-Publisher.

[6] Chaplin J.P.2008. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

[7] Dhavamony, Marisusai. 1995. Fenomenologi Agama (terjemahan). Yogyakarta: Kanisius.

[8] Emzir. 2012. Analisis Data: Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

[9] Ghafur, Abdul. 2007. Al-Quran dan Budaya Magi (Studi Antropologis Komunitas Keraton Yogjakarta dalam Memaknai al- Quran dengan Budaya Magi). Tesis. Yogjakarta: Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga.

[10] Ghazali, Adeng Muchtar. 2011. Antropologi Agama: Upaya Memahami Keragaman, Kepercayaan, Keyakinan, dan Agama. Bandung: Alfabeta.

[11] Hanurawan, Fattah. 2010, Psikologi Sosial: Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja.

[12] Hasbullah. Et.al.2016.Unsur-unsur Magis dalam Tradisi Pacu Jalur, Perspektif Antropologi Agama.Pekanbaru:ASARiau.

[13] Honig, A.G.1993. IlmuAgama.Jakarta: BPK. GunungMulai.
[14] Prastowo, Andi. 2010. Menguasai Teknik-Teknik Data Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: DIVA Press

[15] Sarwono, W Sarlito. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali.

[16] Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

[17] Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

[18] Suwardi. 2007. Bahan Ajar Kebudayaan Melayu. Pekanbaru: Kampus Akademi Pariwisata Engku Puteri Hamidah.

[19] Syaiful. Bakri. (2012). Studi Tentang Tradisi Pacu Jalur di Desa Banuaran Kecamatan kuantan Hilir Kabupaten Kuantan Singingi.(Unpublished thesis). University of Riau: Pekanbaru.

[20] Tim Penulis. 2010. Sejarah Pembentukan Kabupaten Kuantan Singingi. Pekanbaru: Pemkab Kuantan Singingi Bekerjasama dengan Masyarakat Sejarawan Indonesia.

[21] UU. Hamidy. 1986. Dukun Melayu Rantau Kuantan Riau. Pekanbaru: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Published
2022-12-26