Pemberdayaan Masyarakat dalam Penanggulangan Kebakaran Hutan di Taman Nasional Zamrud Kabupaten Siak Provinsi Riau
Abstract
Taman Nasional (TN) Zamrud ditetapkan sebagai kawasan pelestarian plasma nutfah, keterwakilan ekosistem dan merupakan benteng terakhir bagi pelestarian plasma nutfah, sehingga harus diselamatkan dari kepunahan. Pencegahan kebakaran hutan pada kawasan TN Zamrud bukan hanya tanggung jawab pengelola. Dalam hal ini masih dibawah UPT Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau. Namun semua pihak yang berkepentingan dengan sumberdaya alam dan kelestariannya memiliki tanggung jawab dalam upaya pencegahan kebakaran hutan termasuk di dalamnya masyarakat. Masyarakat sekitar kawasan TN Zamrud harus berpartisipasi dalam mendukung upaya pencegahan kebakaran hutan. Selain itu, juga diiringi dengan berbagai upaya pihak pengelola TN Zamrud untuk terus meningkatkan partisipasi mereka. Karena strategi pencegahan kebakaran hutan sangat mengandalkan hubungan baik antara pengelola hutan dengan masyarakat di sekitar hutan. Oleh sebab itu diperlukan suatu strategi pencegahan kebakaran hutan yang efektif dan efisien.
Downloads
References
Arfri AR. 2019. Respon Tinggi Muka Air Tanah Gambut Terhadap Tebal Hujan Di Hutan Primer Taman Nasional Zamrud, Riau. [skripsi]. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada
Agus F, dan Subiksa IGM. 2008. Lahan Gambut : Potensi Untuk pertanian dan Aspek Lingkungan. Bogor: Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Center.
Barchia, MF. 2017. Gambut : Agorekosistem dan Transformasi Karbon (3er ed.). Gadjah Mada University Press.
[BBKSDA RIAU] Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Riau. 2017. Zona Pengelolaan Taman Nasional Zamrud. Pekanbaru: BBKSDA Riau.
Dani R. 2015. Strategi Pemberdayaan Masyarakat Dalam Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Rokan Hilir [skripsi]. Pekanbaru: Fakultas Pertanian, Universitas Riau.
De Bano LF, Neary dan PF Folliot. 1998. Fire’s Effects On Ecosystem. USA: Jhon Wiley and Sons.
Dodon. 2013. Indikator dan Perilaku Kesiapsiagaan Masyarakat di Pemukiman Padat Penduduk Dalam Antisipasi Berbagai Fase Bencana Banjir.Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 24:125-140
EEPSEA and WWF. 1998. Interim Result of Study on The Economic Value of Haze Damage in Southest Asia. Jakarta.
Endarmiyati. 2009. Zonasi Kerawanan Kebakaran Hutan dan Lahan Beserta Strategi Pencegahannya di Kabupaten Siak. [tesis].Universitas Gadjah Mada.
Folia EMM. 2020. Pencegahan Kebakaran Lahan Berbasis Masyarakat (Kasus Pada Lahan Kelompok Tani Tuah Negeri dan Kelompok Tani Tanjung Mandiri Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau) [tesis]. Pekanbaru: Program Pascasarjana, Universitas Riau.
Harahap KD, Yoza D, Oktorini Y.2017. Strategi Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Berdasarkan Persepsi Masyarakat di Desa Dayun Kabupaten Siak.JOM Faperta UR 4:1-12.
Mangandar. 2000. Keterkaitan sosial masyarakat di sekitar hutan dengan kebakaran hutan: studi kasus di Propinsi Daerah Tingkat I Riau [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Masganti., Wahyunto., Ai Dariah., Nurhayati., dan Yusuf, R. 2014. Karakteristik dan Potensi Pemanfaatan Lahan Gambut Terdegradasi di Provinsi Riau. Sumberdaya Lahan 8:47-54.
Mubekti. 2011. Studi Pewilayahan Dalam Rangka Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan di Provinsi Riau. Sains dan Teknologi Indonesia 13:88-94.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta : Rineka
[PERMENLHK] Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia. 2016. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.32/MenLHK/Setjen/Kum.1/3/2016 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan. Jakarta: MenLHK.
Purbowaseso, B. 2004. Pengendalian Kebakaran Hutan. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Pramono U. 2006. Strategi Pengembangan Perusahaan Pada Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HPHTI) Studi Kasus di PT. Inhutani II Unit Usaha Kalimantan Selatan [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
Rini. 2018. Strategi pengembangan ekowisata mangrove Dengan pendekatan kapasitas adaptif Di Lantebung Kota Makassar. [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Saharjo BH, Endang A. Husaeni dan Kasno. 1999. Manajemen Penggunaan Api dan Bahan Bakar dalam Penyiapan Lahan di Areal Perladangan Berpindah. Bogor: Laboratorium Perlindungan Hutan, Fakultas Kehutanan IPB.
Soewandita H. 2008. Studi Muka Air Tanah Gambut dan Implikasinya Terhadap Degradasi Lahan pada Beberapa Kubah Gambut di Kabupaten Siak. JAI 4:2.
Suratmo F G, Endang A. Husaeni, Jaya NS. 2003. Pengetahuan Dasar Pengendalian Kebakaran Hutan. Bogor: Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan IPB.
Suyanto, S. 2002. Makalah Kebakaran Hutan Latar Belakang Penyebab Terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia Serta Upaya Pemulihan Yang Bisa
Dilakukan, Workshop Perhitungan Beban Biaya Pemulihan Kebakaran dan Pencemaran Lingkungan Hidup akibat Pembakaran Hutan dan Lahan. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.
[UURI] Undang-Undang Republik Indonesia.2009.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.Jakarta:Presiden Republik Indonesia.
Wahyunto, S. Ritung, dan H. Subagjo. 2003. Map of Peatland Distribution Area and Carbon Content in Sumatra. Wetland International Indonesia Program and Wildlife Habitat Canada (WHC). Bogor: Wetlands International.
Wibowo BA. 2008. Strategi Pencegahan Kebakaran Hutan di Taman Nasional (Studi Kasus di Tamana Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat) [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor
Copyright (c) 2023 Endi Lesmana, Zulfan Saam, Zulkarnaini Zulkarnaini, Fitmawati Fitmawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.