TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TERNAK BERUPA DAGING FERMENTASI (CANGKUAK) DAN NILAI NUTRISI
Abstract
Daging merupakan salah satu hasil ternak (bahan pangan) yang mempunyai nilai gizi yang tinggi untuk mendukung pertumbuhan tubuh manusia. Daging memiliki keunggulan yaitu memiliki mutu protein yang tinggi dengan kandungan asam amino esensial yang lengkap dan seimbang, protein daging lebih mudah dicerna dibandingkan protein yang berasal dari nabati, dan daging mengandung beberapa jenis mineral dan vitamin. Dibalik keunggulan yang dimiliki, daging juga memiliki kekurangan yaitu daging tidak dapat bertahan lama pada suhu ruang, dan prosedur penanganan ternak sebelum penyembelihan, sehingga dapat mempengaruhi kualitas daging. Untuk mempertahankan kualitas daging, perlu dilakukan penanganan dan pengolahan yang tepat pada daging. Cangkuak merupakan fermentasi daging dan tulang yang menggunakan bahan berupa daging dan tulang, nasi, garam, dan rebung. Cangkuak dilakukan sebagai salah satu cara untuk memperpanjang masa simpan daging dan meningkatkan kualitas nutrisi. Pembuatan cangkuak biasanya dilakukan oleh masyarakat pada waktu memasuki bulan suci ramadhan dan hari raya qurban. Cangkuak dapat dikonsumsi setelah 1 minggu fermentasi dengan cara anaerob pada suhu ruang. Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah: meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai waktu yang baik untuk konsumsi cangkuak daging berdasarkan jumlah mikroba patogen; dan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai nilai nutrisi cangkuak daging yang selama ini dikonsumsi. Kegiatan dilakukan dengan metode penyuluhan kepada masyarakat. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan mendapatkan respon yang positif dan antusias dari masyarakat. Kegiatan dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi terkait materi yang disampaikan oleh pemateri. Pada akhir kegiatan, masyarakat mendapatkan wawasan tambahan mengenai nilai nutrisi dan nilai organoleptik cangkuak yang selama ini dibuat oleh masyarakat
Downloads
References
Aldona, Roli., Yoshi Lia Anggrayni, dan Dihan Kurnia. 2019. Uji Organoleptik Terhadap Daging Sapi Fermnetasi (Cangkuak) dengan Lama Penyimpanan yang Berbeda. Journal of Animal Center. Vol. 1 (2): 56-72.
Mulyani, Rizka., Prakoso Adi, dan John Jackson Yang. 2022. Produk Fermentasi Tradisional Indonesia Berbahan Dasar Pangan Hewani (Daging dan Ikan): A Review. Journal of Applied Agriculture, Health, and Technology. Vol. 01 (02): 34 - 48
Pikri, Husnul. 2022. Kualitas nutrisi cangkuak dari daging kambing terhadap lama fermentasi. [Skripsi]. Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Islam Kuantan Singingi.
Purnama, Imbang. 2016. Kandungan Nutrisi Sapi Bali yang di Fermentasi Menggunakan Rebung Dengan Lama Penyimpanan yang Berbeda. Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Islam Kuantan Singingi. Riau.
Putra, Preki Jaya. 2016. Identifikasi Mikroba Patogen pada Pembuatan Cangkuak dengan Lama Penyimpanan Berbeda. [Skripsi]. Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Islam Kuantan Singingi. Riau
Rapiton. 2021. Pengaruh lama penyimpanan terhadap nilai nutrisi cangkuak daging kerbau. [Skripsi]. Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Islam Kuantan Singingi.
Salahudin. 2004. Kajian Fermentasi Cangkuak dari Daging Sapi dan Rebung Bambu Betung (Dendrocalamus asper). [Tesis]. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Copyright (c) 2024 Yoshi Lia Anggrayni Yoshi, Mahrani Mahrani, Infitria Infitria, Gusparia Gusparia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium. Users are allowed to read, download, copy, distribute, search, or link to full-text articles in this journal without asking by giving appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. All of the remix, transform, or build upon the material must distribute the contributions under the same license as the original.