RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI RAWIT (Capsicum frustescens L) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK PETROGANIK DAN PUPUK NPK MUTIARA (16:16:16)
Abstract
Research aims to understand growth and the production of cayenne pepper by response to the fertilizer petroganic and NPK Mutiara fertilizer (16:16:16) singly and interaction. This study has been implemented in Bringin Village, Kec. Kuantan Tengah, Kab. Kuantan Singingi in October 2018 – February 2019. The design used in this study was Factorial Randomized Block Design (RBD) consisting of 2 factors. The first factor was Petroganic fertilizer consisting of P0 (control), P1 (120 gram petroganic fertilizer/plot), P2 (240 gram petroganic fertilizer/plot), P3 (360 gram petroganic fertilizer/plot). From M0 (control), M1 (NPK Mutiara fertilizer 16:16:16 5 gram/liter), M2 (NPK Mutiara fertilizer 16:16:16 10 gram/liter), M3 (NPK Mutiara fertilizer 16:16:16 15 gram/liter). The parameters of observation were plant height, age of flower appearance, age of harvest, number of fruit crops and weight of fruit crops. The result showed that the single petroganic fertilizer had a significant effect on plant height (56,55 cm) and harvest age (92,75 HSS) with the best treatment on P3. Using NPK Mutiara fertilizer (16:16:16) singly had significant effect on plant height (57,58 cm), harvest age (92 HSS), number of fruit (89,61 fruits/plant), and fruit weight (109,23 gram/plant) with the best treatment in M2. In the interaction of the provision of petroganic fertilizer and NPK Mutiara fertilizer does not have a significant effect on all parameters observed.
Downloads
References
Anonymous. 2007. Pengembangan Pupuk Organik Petroganik. PT. Petrokimia Gresik.Gresik.
Anonymous. 2013. Laporan Tahunan Dinas Tanaman Pangan Tahun 2012. Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Kuantan Singingi. Teluk Kuantan.
Dinas Pertanian Kuantan Singingi. 2017. Luas Tanam, Panen dan Produksi Sayur-sayuran di Kabupaten Kuantan Singingi .
Duaja, M. D., & A. Saputra.(2009). Evaluasi Hasil dan Komponen Hasil Cabe Merah (Capsicum annum L.) Pada Ultisol Dengan Beberapa Perbedaan Dosis CMA, Pupuk P dan GA3. Jurnal Agronomi. 13 (2): 24.
Godam. 2006 dalam Rani Rachmawati, Made Ria Defiani, Ni Luh Suriani. 2009. Pengaruh Suhu Dan Lama Penyimpanan Terhadap Kandungan Vitamin C Pada Cabai Rawit Putih (Capsicum frustescens). Jurnal Biologi XIII (2) : 36 – 40.Universitas udayana.Bali
Harjowigeno,S. 2006. Pengembangan lahan gambut untuk pertanian suatu peluang dan tantangan.Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu TanahFakultas Pertanian IPB.22 Juni 2003.
Lingga, P dan Marsono. 2008. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta. hal. 150.
Nazariah.2009. Pemupukan Tanaman Kedelai pada Lahan Tegalan. Balai Penelitian Tanah. Bogor
Novizan.2007. Petunjuk Pemupukan yang Efektif.Agromedia Pustaka, Jakarta
Pahan, I. 2011. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. Jakarta.
Purba, R. 2015. Kajian pemanfaatan amelioran pada lahan kering dalam meningkatkan hasil dan keuntungan usahatani kedelai.Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Banten.Jurnal Pros Sem Nas Masy Biodiv IndonVolume 1, Nomor 6 Hal : 1483-1486
Purnama,RH. Santosa, SJ. Hardiatmi, S. 2013.Pengaruh Dosis Pupuk Kompos Enceng Gondok Dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.). Jurnal Inovasi Pertanian.Desa Kunden, Wirogunan, Kartasura
Roesmarkam, A. dan N. W. Yowono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisisus Yokyakarta
Semangun, H. 2007. Penyakit-Penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia. Gajah Mada University Press.Yogyakarta.50 hlm.
Setiawan, A. Budi, Purwanti S., dan Toekidjo. 2012. Pertumbuhan dan Hasil Benih Lima Varietas (Capsicum Annuum L.) Di Dataran Menengah. Yogyakarta. Fakultas Pertanian, Universitas Gajah Mada Yogyakarta
Setiawan, H. 2016. Respon Pertumbuhan Dan Hasil Cabai Merah (Capsicum annum L) Terhadap Dosis Dan Waktu Aplikasi Pupuk NPK 16:16:16 Pada Tanah Berkapur. Jurnal. Agroteknologi, Fakultas pertanian Universitas PGRI Yogyakarta
Setyamidjaja, D., 2006. Budidaya Kelapa Sawit. Kanisius, Yogyakarta