PEMETAAN DAERAH ALIRAN IRIGASI BASERAH I MENGGUNAKAN ARCGIS 10.3 (STUDI KASUS ALIRAN IRIGASI KEPALA PULAU BASERAH)
Abstract
Pengembangan dan pemeliharaan padi sawah di Kabupaten Kuantan Singingi tergantung dari ketersediaan air di irigasi dan kondisi jaringan sehingga dibutuhkan data tentang kondisi jaringan irigasi dan informasi terkait yang diperlukan. Maka dari itu dibuat pemetaan Jaringan Irigasi berbasis SIG untuk mendukung kebutuhan data. Pengumpulan data, yaitu: data tersier (penelusuran dengan tracking GPS serta wawancara) dan data sekunder, pengolahan data analisa berdasarkan parameter pembobotan. Pengolahan data spasial, data spasial ditampilkan dengan konsep layer dan atribut. Pada pembuatan peta berbagai aplikasi yang dapat digunakan diantaranya ArcGis 10.3 sebagai software pembuatan peta yang sumber data awalnya didukung oleh data GPS yang dilakukan dilapangan dengan cara tracking area yang akan dijadikan data utama pembuatan peta.
Downloads
References
Adiyuwono,N.S. 1995. Teknik Membaca Peta dan Kompas. Bandung: Angkasa.
Anonim. 2008. “ Pembuatan Sistem Informasi Data Base Jaringan Irigasi Kab. Sukoharjo,” Laporan Akhir.
Aronoff, 1989. Pengertian SIG Secara umum.
Daldjoeni, N. 1982. Pengantar Geografi Untuk Mahasiswa dan Guru Sekolah. Bandung : Penerbit AlumniBandung.
Daldjoeni, N. 1992. Pengantar Georafi, Alumni Bandung. Hidrologi/ Oseanografi, Departemen Pendidikan dan kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Menegah, BPG Malang.
GIS Consortium Aceh-Nias. 2007. Modul Pelatihan ArcGIS Tingkat Dasar. NAD-Nias : Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias.
Gordon B, Dafis. 1999. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1. Tangerang : PT Ikrar Mandiri Abadi.
Hamdani. 2006. Profil Ranting Dinas Pengairan Indrapuri. Indrapuri. PU Pengairan. Arsip tidak diterbitkan.
Riansyah Putra (2013)Pemetaan Daerah Irigasi Krueng-Jreu Di Kecamatan Indrapuri Banda Aceh Menggunakan ArcGis 10.3 Studi Kasus Pada Daerah Aliran BJKR 1-5, rp2u.unsyiah.ac.id diakses 10 September 2017.