POPULASI SAPI KUANTAN SEBAGAI PLASMA NUTFAH LOKAL RIAU DI KECAMATAN PANGEAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

THE POPULATION DISTRIBUTION OF KUANTAN CATTLE AS RIAU LOCAL GERMPLASM IN PANGEAN DISTRICT, KUANTAN SINGINGI REGENCY

  • Sagi Desheri Program Studi Peternakan FAPERTA UNIKS, Teluk Kuantan
Keywords: Population, Kuantan Cattle, Germplasm

Abstract

The purpose of the study was to determine the population of Kuantan cattle as riau local germplasm on the opposite side of the Kuantan River, Pangean District, Kuantan Singingi Regency. The research was carried out in several villages, namely Pembatang Village, Padang Kunik, Pauh Bay, Padang Tanggung Village, Tanah Bekali Village, and Pulau Deras Village in August 2018. The research method used was the census method and purposive location selection and sampling techniques. saturated sampling and data collected by primary and secondary data. The research parameters were the number of adult males, adult females, young males, young females, male children, and female children. The data  analysis used is  descriptive statistical analysis. The results showed that  the population of 276 Kuantan cattle consisted of 34 male calves with a percentage of 12.31% and 42 female calves with a percentage of 15.21% (male calf ratio: female calf 1: 0.8) while the number 27 female Kuantan cattle with a percentage of 9.78% and 36 young males with a percentage of 13.04% (ratio of young females: young males of 1: 1.3) and adult males of 26 tails with a percentage of 9.42% and cattle 111 female adults with a percentage of 40.21% (ratio of adult males: adult females at 1: 0.23). The overall composition of cattle in Kuantan was 34.78% and female cattle were 65.21%.

 

 

References

Abidin Z. 2002. Penggemukan Sapi Potong. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Febriana, D dan M. Liana. 2008. Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai pakan ruminansia pada peternak rakyat di kecamatan rengat barat kabupaten indragiri hulu. Jurnal Peternakan, 5(1) p:28-37.

Ilham, N. Dan Y. Yusdja. 2004. Sistem Transportasi Perdagangan Ternak Sapi dan Implikasi Kebijakan di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor.

Lisa, 2017.Performans Reproduksi Sapi Aceh betina di Kota Subulussalam Provinsi Aceh.Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Darrusalam. Banda Aceh.

Martojo, H. 1988. Peformans Sapi Bali dan Persilangannya. Dalam “Seminar Eksport Ternak Potong. Jakarta.

Nugraha, A. 2015. Tingkat Adopsi Inovasi Teknologi IB (Inseminasi Buatan) pada Peternak Sapi Potong di Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng. (Skripsi). Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makasar.

Sarwono, J. & Prihartono. (2012). Perdagangan Online: Cara bisnis di internet. Jakarta: Elex Media Koputindo.

Soetarno, Tirman. 1999. Manajemen Budidaya Sapi Perah. Yogyakarta: Fakultas Peternakan UGM.

Sri, H. S., Alfianny. Istiana, S. 2014. Identifikasi Sumberdaya Genetik Ternak di Provinsi Riau. Skripsi. Universitas Gadjah Mada.

Siregar, S.B. 2007. Penggemukan Sapi PO. Cetakan 14. Penebar Swadaya. Jakarta.

Susanti, A.E. N, Ngadiyono dan Sumadi. 2015. Estimasi Output Sapi Potong di Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Peternakan Sriwijaya. Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Vol. 4 No. 2.Hal. 17-28.

Putra, Y.E. 2017. Struktur Dan Dinamika Populasi Ternak Sapi Potong Di Kecamatan Payakumbuh Timur Kota Payakumbuh.(Skripsi). Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Payakumbuh.

Paturochma M. 2005. Hubungan Antara Tingkat Pendapatan keluarga Peternak dengan Tingkat konsumsi (Kasus di Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KBPS) Pangalengan) Sosiohumaniora. Vol.7 (3).

Usman.Batseba M.W.T dan Pagiyanto. 2016. Karakteristik dan Sistem Perkawinan Sapi Potong terhadap Peternak di Kabupaten Keerom, Papua (Studi Kasus Peternak Sapi Potong pada Distrik Arso Kabupaten Keerom). Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan.Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian.Banjarbaru.

Widyastuti, R. Dan Daroja, R. S. 2015. Tingkat Kematangan Inti Oosit Sapi Setelah 24 Jam Fresevasi Ovarium Jurnal Peternakan. Volume 15, No.2. Hal. 72-73

Published
2020-12-12