FRAKSI SERAT AMPAS TEBU YANG DIFERMENTASI DENGAN JENIS INOKULUM YANG BERBEDA

  • Jepri Juliantoni
  • Triani Adelina
  • Irdha Mirdhayati
  • Hasbi Nurdiansyah
Keywords: Ampas Tebu, Effective Microorganisme-4, Feses Sapi, Fraksi Serat

Abstract

Sugarcane bagasse is an agricultural waste that could be processed into ruminant alternative feed. Sugarcane bagasse processing by fermentation very necessary to improve the nutritional and physical quality as animal feed using fermentation application which was one way to increase the nutritional and physical value of sugarcane bagasse using cattle feces inoculum and EM-4 (Effective Microorganism-4). The purpose of this study was to determine the fiber fraction content in the form of Neutral Detergent Fiber (NDF), Acid detergent Fiber (ADF), Acid Detergent Lignin (ADL), Hemicellulose and Cellulose contained in bagasse with different inoculums. This study used a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 5 replications i.e ; P0: sugarcane bagasse without inoculum addition (control), P1: sugarcane bagasse + 5% cattle feces, P2: sugarcane bagasse + EM-4 10%, P3: sugarcane bagasse + 5% cattle feces + E-4 10%. The parameters measured include physical quality (pH, texture), NDF (%), ADF (%), ADL (%), Hemicellulose and cellulose. The data were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) and continued with Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). The research results showed that EM-4 5%, cattle feces 10% and combination of 5% cattle feces and 10% EM-4 had a very significant effect (P <0.01) in reducing the NDF, ADF, and ADL values. The research conclusion was that the addition combination of 5% cattle feces and 10% EM-4 (P3 treatment) was the best treatment because it had the lowest NDF, ADF, and ADL values compared to other treatment.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ali, A., B. Kuntoro dan R. Misrianti. 2019. Kandungan Fraksi Serat Tepung Silase Ampas Tebu Yang Ditambah Biomasa Indigofera Sebagai Pakan. Jurnal Peternakan. 16 (1): 10-17.

Amin, M., Sofyan, D. H., Oscar, Y. dan M. Iqbal. 2012. Pengaruh Lama Fermentasi terhadap Peningkatan Kualitas Jerami Padi Amoniasi yang ditambah Probiotik Bacillus sp. Laporan Penelitian Fakultas Peternakan. Universitas Mataram. Mataram.

Astuti. T., Sari Y., dan Zulkarnaini. 2011. Pengaruh fermentasi kulit pisang dengan mikroorganisme lokal (MOL) pada lama pemeraman dan sumber MOL yang berbeda terhadap kandungan fraksi serat sebagai pakan ternak. Universitas Muara Bungo dan Politani. Padang.

Ensminger, M. E., J. E. Oldfield and W. W. Heinemann. 1990. Feed and Nutrition: Formely, Feed and Nutrition Complete. 2nd Ed. The Ensiminger Publ. Co. California.

Fariani dan Akhadiarto. 2009. Respon Penambahan Effectife Microorganisme-4 (EM-4) Terhadap Kualitas Nutrisi Fermentasi Limbah Bagasse Tebu Untuk Pakan Ternak. Jurnal Teknologi Lingkungan. Fakultas Pertanian. Universitas Sriwijaya.

Febrina, D., R. Pratama dan R. Febriyanti. 2020. Pengaruh Jenis Pengolahan Dan Lama Pemeraman Terhadap Kandungan Fraksi Serat Pelepah Kelapa Sawit. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. 8(2): 60-65.

Harahap, A. E. 2017. Kualitas Bakteri Asam Laktat Isolasi Jerami Padi dengan penambahan berbagai Level Molases. Jurnal Peternakan. Vol (14) 1: 25-30.

Heinritz, S. 2011. Ensiling Suitability of High Protein Tropical Forages and Their Nutritional Value For Feeding Pigs. Diploma Thesis. University of Hohenheim. Stuttgart.

Islmiyati, R. 2014. Nilai Nutrisi Campuran Feses Saapi dan Beberapa Level Ampas Kelapa yang Difermentasi dengan EM-4. Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Vol 10 (1).

Jones C. M, Heinrichs A. J, Roth G. W, Issler V. A. 2004. From Harvest to Feed: Understanding silage management. Pensylvania State University. Pensylvania.

Junaidi, A. 2010. Analisis Kandungan Gizi Ransum Komplit dari Limbah Perkebunan Kelapa Sawit yang Difermentasi dengan Feses Sapi. Skripsi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Pekanbaru.

Mucra, D. A. 2007. Pengaruh Fermentasi Serat Buah Kelapa Sawit terhadap Komposisi Kimia dan Kecernaan Nutrien secara In vitro. Tesis Pascasarjana Peternakan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Okano, K., Lida, Y., Samsuri, M., Parasetya, B., Usagawa, T., dan Watanabe., T. 2006. Comrassion of in vitro degestibility and chemical composition among sugarcane baggasse treated by four white- rot fungi. Animal Science Journal. 77, 308-313.

Pandey, A, C. R. Soccol, P. Nigam, and V. T. Soccoll. 2000. Biotechnological protential of agroindustrial residues I. Sugarcane Bagasse. Bioresur Technol. 74: 69-80.

Rahayu, S. 2012. Isolasi Bakteri Selulolitik yang Berperan pada Proses Fermentasi Menggunakan Feses Kerbau pada Ransum Berbahan Limbah Perkebunan Kelapa Sawit. Skripsi. Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau.

Rayhan, M. W., Suryapratama, dan T. R. Sutardi. 2013. Fermentasi ampas tebu (bagasse) menggunakan Phanerochaete chrysosporium sebagai upaya meningkatkan kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik secara invitro. Jurnal Ilmiah Peternakan. 17:2:82.

Retnani, Y. W. Widiarti, I. Amiroh, L. Herawati, dan K. B. Satoto. 2009. Daya Simpan dan Palatabilitas Wafer Ransum Komplit Pucuk dan Ampas Tebu untuk Sapi Pedet. Media Peternakan. 32(2): 130-136.

Sun, Y. and Cheng, J.Y. 2002.Hydrolysis of Lignocellulosic Materials for Ethanol Production: A Review. Bioresource Technology, 83, 1-11.

Suparjo. 2008. Teknologi Pemanfaatan Limbah untuk Pakan. Artikel. Laboratorium Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jambi. Jambi.

Tarmidi, A. R. 2004. Pengaruh Pemberian Ransum yang mengandung Ampas Tebu Hasil Biokonversi oleh Jamur Tiram Putih (Pleuretus ostreorus) terhadap Performans Domba Priangan. Jurnal Penelitian Ilmu Peternakan. 9 (3): 158.

Triatmoko, Bambang. 2020. Kandungan Fraksi Serat Pucuk Tebu (Saccaharum officinarium) Hasil Pemeraman dengan Filtrat Abu Sekam Padi (FASP) pada Konsentrasi Berbeda. Skripsi. Fakultas Pertanian dan Peternakan Uin Suska Riau. Pekanbaru.
Published
2023-03-01
Abstract viewed = 139 times
FDF downloaded = 99 times