IDENTIFIKASI KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA DI DESA KASANG KECAMATAN KUANTAN MUDIK
Abstract
Berdasarkan observasi kawasan lindung di Kecamatan Kuantan Mudik semakin kritis terutama kawasan hutan lindung dan kawasan rawan bencana. Kawasan hutan lindung di Kecamatan Kuantan Mudik telah mengalami degradasi sebagai akibat penebangan liar (illegal logging) dan meningkatnya kawasan. Rumuskan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kondisi kawasan lindung dan kawasan budidaya di Desa Kasang Kecamatan Kuantan Mudik?. Tujuan Penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengidentifikasi kawasan lindung dan kawasan budidaya di Desa Kasang Kecamatan Kuantan Mudik. Adapun analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan penekatan induktif. Hasil Penelitian adalah kondisi peruntukan kawasan di Desa Kasang secara umum telah sesuai dengan tata ruang kawasan. Luas kawasan Lindung yang ada di Desa Kasang seluas 479 ha terdiri dari kawasan bergambut dan kawasan resapan air. Kawasan bergambut yang terdapat di Desa Kasang termasuk kategori lahan basah dengan luas ± 12 ha, sedangkan kawasan resapan air di Desa Kasang merupakan kawasan Hutan Lindung Bukit Betabuh dengan luas ± 467 ha. Luas kawasan budidaya yang ada Desa Kasang Kecamatan Kuantan Mudik seluas 699 terdiri dari kawasan peruntukan untuk pertanian dengan luas ± 78 Ha, perkebunan dengan luas ± 513 Ha, pariwisata terdapat di Hutan Lindung Bukit Betabuh dengan luas lebih kurang ± 10 ha, perikanan dengan luas lebih kurang ± 1 ha dan permukiman dengan luas ± 97 ha serta terdapat ± 32 ha merupakan kawasan lainnya seperti untuk lahan kosong, sarana dan prasarana, dan yang lainnya. Sedangkan kawasan peruntukan untuk hutan produksi, hutan rakyat, pertambangan, perindustrian dan budidaya lainnya tidak terdapat di Desa Kasang Kecamatan Kuantan Mudik.
Downloads
References
Arikunto. Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pengantar Praktek. Rineka Cipta. Jakarta.
Daluarti. Meitri. H.C. 2009. Perencanaan Kota. ITB. Bandung
D.A Tiasnaadmidjaja dalam Asep Warlan Yusuf. 1997. Pranata Pembangunan. Universitas Parahiayang. Bandung.
Ernan. 2009. Perencanaan Penataan Ruang Kota. ITB. Bandung.
Farista Arista, Nevy. Analisis Fungsi Kawasan Budidaya di Kabupaten Bondowoso. Jurnal. http://jsal.ub.ac.id/index.php/jsal/article/ download/ 123/106
Herman Hermit. 2008. Pembahasan Undang -Undang Penataan Ruang. Mandar Maju. Bandung.
Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 Tentang Pengelolaan Hutan Lindung
Peraturan Menteri Nomor 15 Tahun 2009 Tentang Kawasan Lindung
Peraturan Menteri PU Nomor 41/PRT/M/2007 Tentang Kawasan Budidaya
POERWADARMINTA. W.J.S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai. Pustaka. Jakarta.
Rustiadi. E. Saefulhakim. S. Panuju. 2009. Perencanaan dan Pengembangan serta Pola Keruangan Desa dan Kota. Cresspent Press. Jakarta.
Saefulhakim. 2009. Perencanaan Wilayah dan Kota. Bumu Aksara. Jakarta.
Salim, Agus. 2007. Kajian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Penggunaan Lahan Kawasan Lindung Mnejadi Kawasan Budidaya (Studi Kasus : Kawasan Sekitar Danau Laut Tawar Aceh Tengah). Tugas Akhir. Unversitas Diponegoro. Semarang.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung.
Syansuhary Bethan, 2008. Penerapan Prinsip Hukum Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup dalam Aktivitas Industri Nasional. Alumni. Bandung.
Suriansyah Murhaini, 2012. Hukum Kehutanan (Penegakan Hukum Terhadap Kejahatan di Bidang Kehutanan. Laksbang Grafika. Yogyakarta.
Supriadi, 2008. Hukum Lingkungan Di Indonesia. Sinar Grafika. Jakarta.
Undang-Undang Nomor 41 TAhun 1999 Tentang Kehutanan
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tetang Penataan ruang
Uttoro. 2007. Identifikasi Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan Ekstrakulikuler Bulutangkis Di MAN III Yogyakarta. Skripsi. FIK UNY. Yogyakarta.
Witno. Identifikasi Penggunaan Lahan di Hutan Lindung Kebun Nopi Desa Nupaboma Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala. http://download.portalgaruda.org/ article. php?article=295602
Yunus, Hadi Sabari. 1994. Teori dan Model Struktur Keruangan Kota. Fakultas Geografi UGM. Yogyakarta.