EVALUASI BANGUNAN BAWAH JEMBATAN RANGKA BAJA PEMATANG BENTENG KECAMATAN BATANG PERANAP KABUPATEN INDRAGIRI HULU

  • Ardiansyah Ardiansyah
Keywords: Jembatan, Beban yang bekerja, Daya dukung pondasi

Abstract

Jembatan mempunyai arti penting bagi setiap orang. Jembatan akan menjadi pengontrol volume danberat lalu lintas yang dapat dilayani oleh sistem transportasi. Bila beban yang bekerja pada jembatan lebih besar dibandingkan daya dukung dari penopang semua beban (pondasi) yang akan disalurkan kepada kekuatan tanah, maka jembatan akan runtuh dalam artian tidak bisa digunakan untuk transportasi. Menurut Standar Bina Marga (SBM) tahun 2010 revisi 3 devisi 7 seksi 7.6 bahwa Yang dimaksud dengan pondasi tiang adalah komponen struktur berupatiang yang berinteraksi langsung dengan tanah yang berfungsi sebagai penopang akhir dan menyalurkan beban dari struktur jembatan ketanah. Tiang pancang harus ditempatkan sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar. Penggeseran lateral kepalatiang pancang dari posisi yang ditentukan tidak boleh melampaui 75 mm dalam segal aarah. Jembatan pematang benteng merupakan jembatan yang dibangun pada anggaran tahun 2014. Jembatan ini menghubungkan antara Desa Pematang Benteng, Pematang, Sukamaju, Selunak dan Desa Punti Kayu, Sei Aur. Bebanbeban yang bekerja pada jembatan ini diperoleh sesuai dengan hasil perencanaan, dan standar binamarga tahun 2010.Total beban vertikal yang ditimbulkan pada abutmen 1 adalah 568,9 ton dan total beban horizontal adalah  123,334 ton. Total beban mati yang ditimbulkan pada abutmen 2 adalah 661 ton, Total beban mati yang ditimbulkan pada pilar adalah 641,43 ton. Dari hasil analisa pembangunan tiang pancang aman untuk bangunan tersebut dimana, pada abutmen diperoleh Pult > Pmax, 109,4 > 105,13 dan pada pilar diperoleh Pult > Pmax, 196,46 > 130,12.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Manukoa. 2006. Perhitungan Pembebanan Lalu Lintas menurut BMS 1992 dan RSNI 2014 yang terdiri atas Beban Lajur “D” dan Beban Truk “T” pada Struktur Jembatan Sederhana Bentang 6 m sampai 30 m.

H.Y, Desniar. 2007. Evaluasi Keamanan Struktur Jembatan Panasan.

Ambarwati, Endah. 2009. Penilaian Kondisi Strutur Atas Jembatan Gelagar Baja Komposit Pasca Banjir (Studi Kasus: Jembatan Keduang Kabupaten Wonogiri). Program Pascasarjana. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Carvalho, Estevao. 2012. Perencanaan Struktur Bangunan Bawah Jembatan Welelo pada Ruas Jalan Viqueque – Same Timor Leste. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik. Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

Herianto, Nodi. 2015. Tinjauan Perhitungan Beban Yang Bekerja Pada Jembatan Rawang Binjai (Balok T) Ruas Jalan Pauh Angit – Rawang Binjai. Kec.Pangean Kab.Kuantan Singingi. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik. Universitas Islam Kuantan Singingi Teluk Kuantan.

Wafiroh, Siti. 2015. Evaluasi Perbandingan Penggunaan Jembatan Beton Bertulang Tipe Balok T Kelas B dengan Beton Bertulang Kelas A ( Studi Kasus: Jembatan Sei Dalas, Ruas Jalan Jake – Koto Kombu, Kec.Hulu Kuantan, Kab.Kuantan Singingi). Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik. Universitas Islam Kuantan Singingi Teluk Kuantan.

DR. IR. Bambang Supriyono, CES., DEA dan Agus Setyo Muntohar, ST, 2000, Judul Buku: Perencanaan Jembatan (Edisi Pertama) ISBN: 979-8541-17-0, Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik UGM dan Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[UNIKS] Universitas Islam Kuantan Singingi. 2015. Pedoman Penulisan Tugas Akhir/Skripsi dan Kerja Praktek. Teluk Kuantan: Program Studi Teknik Sipil.
Published
2018-12-11
Abstract viewed = 341 times
PDF downloaded = 214 times