PEMANFAATAN RUANG KAWASAN TEPI SUNGAI UNTUK REKREASI DALAM MENDUKUNG KOTA TELUK KUANTAN SEBAGAI WATERFRONT CITY

  • Nur Etika Edriana
Keywords: Kawasan, Tepi Sungai, Waterfront City

Abstract

Peranan sektor pariwisata dalam menunjang pembangunan nasional terus meningkat. Pariwisata juga merupakan salah satu sektor andalan untuk memperoleh devisa dari penghasilan non-migas. Kawasan tepi sungai di Kota Teluk Kuantan dapat dikembangkan, mengingat posisinya yang strategis, hal ini dapat menarik minat para pengunjung untuk mengunjungi kawasan tepi sungai ini untuk rekreasi. Selain merupakan salah satu tujuan obyek wisata, kawasan tepi sungai di Kota Teluk Kuantan ini juga dapat dijadikan sebagai waterfront city guna sebagai kawasan hiburan dengan berbagai macam aktivitas pendukungnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana cara untuk mengoptimalkan pemanfaatan ruangĀ  kawasan tepi sungai di Kota Teluk Kuantan untuk rekreasiĀ  dalam mendukung Kota Teluk Kuantan sebagai waterfront city sesuai dengan potensi serta permasalahannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pemanfaatan ruang kawasan tepi sungai untuk rekreasi dalam mendukung keberadaan Kota Teluk Kuantan sebagai waterfront city dengan menggunakan prinsip waterfront oleh Nicholas Falk 2002 yaitu Daya Tarik, Integrasi Antar Wilayah dan Sumber Daya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif fenomenologi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah lahirnya konsep pemanfaatan ruang kawasan tepi sungai yang dibagi menjadi 3 zona inti yaitu zona tangga batu, zona taman jalur dan zona hutan lindung kota pulau bungin untuk rekreasi dalam mendukung Kota Teluk Kuantan sebagai waterfront city

References

Breen, Ann & Dick Rigby. 1994. Waterfront, Cities Reclaim their eidge. New York:Van nostrand reinhold co

Echols. 2003. Kamus Inggris Indonesia.(Jakarta: Pt Gramedia)

Falk, Nicholas. 2002. Turning the Tide: The Renaissance of Urban Waterfront. London, UK: Urban & Economic Deveploment Group.

Greer Douglas. 1992 Industrial Organization and Public Policy Kanada:Maxweel Publishing Company.

Karim, Tony. 2005.Pengaruh Penataan Bantaran Sungai Baubau Terhadap Pola Hunian Masyarakat di Kelurahan Tomba.

Mill, Christie. 2000. Tourism the International Bussines Edisi Bahasa Indonesia. Pt.RajaGRafinda Persada: Jakarta

Munavizt, Setzer. 2009. Pengertian Akomodasi.

Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Pearce D.W. 1989 Economics of Natural Resources and the Environmen. Harvester Wheatsheaf: London

Rahman. 2006. Massa dan Ruang Terbuka pada Perumahan waterfront. Surabaya

Salim Peter. 1993. Kamus bahasa Indonesia kontemporer. Jakarta: Modern English Pers

Sastrawati. 2003. Prinsip perencanaan tepi air. Jurnal perencanaan wilayah &kota ITB

Soekadijo, R. G. 1997. Anatomi Pariwisata.Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Spillane. 1987. Pariwisata Indonesia Sejarah Prospeknya. Yogyakarta

Sukarsa Made. 2000. Pengantar Pariwisata. Ujung pandang

Sumardja, E. A. 1988. Evaluasi Kendala Manajemen dan Pengembangan Wisata Alam. Yogyakarta UGM

Suwantoro, Gamal. 1997. Dasar-dasar pariwisata. Yogyakarta: ANDI

Torre. 1989. Waterfront deveploment. New York: Van nostrand reinhold

UU No 26 Tahun 2007 pasal 1 angka 14 Tentang Penataan Ruang

Wing, Haryono.1978. Pariwisata Rekreasi dan Entertainment.Bandung :2003:14

Yoeti. 1997. Pengantar ilmu pariwisata. Bandung: Angkasa
Published
2018-12-11