KONSENTRASI PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR FORTUNE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa L)

  • Odan Sugirno Universitas Islam Kuantan Singingi
  • Elfi Indrawanis Universitas Islam Kuantan Singingi
  • Chairil Ezward Universitas Islam Kuantan Singingi
Keywords: POC Fortune, Bawang Merah (allium Cepa L).

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair Fortune terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial yang terdiri dari Lima perlakuan yaitu : A= Kontrol, B= 0,5 Liter/5ml POC Fortune, C= 1 Liter/10ml POC Fortune, D= 1,5 Liter/15ml POC Fortune, E= 2 Liter/20ml POC Fortune. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian POC Fortune tidak memberikan pengaruh yang nyata, pada pengamatan tinggi tanaman, jumlah helai daun, jumlah umbi per rumpun, berat basah per rumpun, berat kering per rumpun. Perlakuan terbaik adalah A=Kontrol tinggi tanaman 57,17cm, A=Kontrol 10,39 untuk jumlah helai daun, D= 1,5 Liter/15ml POC Fortune dengan berat 6,60 untuk jumlah umbi per rumpun, E = 2 Liter/20ml POC Fortune dengan berat 6,05 gram untuk berat basah per rumpun, C= 1 Liter/10ml POC Fortune dengan berat 5,12 gram untuk berat kering per rumpun.

References

Agustina, L. 1990. Seri Agribisnis Budidaya Bawang. Penebar Swadaya, Jakarta
Badan Pusat Statistic Kabupaten Kuantan Singing. 2013. Laporan Tahunan Tanaman Hortikultura. Teluk Kuantan.
Badan Pusat Statistic Provinsi Riau. 2015. Statistic Tanaman Pangan. Badan Pusat StatistikRepublik Indonesia.
Badan Pusat Statitik (BPS). 2009. Survei Pertanian Statistik tanaman sayuran dan buah.Agriculture Survay Statistik of vegetable and fruit plant Indonesia 2007. Badan Statistik Jakarta Indonesia.
Dewi, N. 2012. Untung Segunung Bertanam Aneka Bawang. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Dinas Tanaman Pangan Kab.Kuantan singingi.2011-2015. Laporan Tahunan.Dinas Tanaman Pangan Kabupaten kuantan singingi.Komplek Perkantoran Pemda di Sinambek. Teluk kuantan.
Ekawati, et al. 2006. Holtikultura Bawang Merah. Penebar Pertanian, Jakarta.
Gardner, et al. 1991. Agribisnis Bawang Merah. Cv Yrama Widya, Bandung
Giantrisna, A,M. 2015. Budidaya Bawang Merah. Sinar Baru Algensindo, Bandung
Indrihastuti, D. 2004. Kandungan Kalsium pada Biomassa Tanaman Acacia. Bandung
Kementrian Pertanian, 2009. Rancangan Rencana Strategis Kementrian Pertanian tahun 2010-2014.
Lakitan, B. 2004. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta, Jakarta
Munawar, A. 2001. Budidaya Bawang Putih, Merah, Bombay. Penebar Swadaya, Jakarta
Nugraha, M. 2010. Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah. Balai Litbang, Pesisir
Poerwidodo, 1992. Pedoman Bertanam Bawang. Kanisius. Yogyakarta
Priyambada, B,G. 2005. Panduan Teknis Budidaya Bawang Merah. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Yogyakarta
Rahayu, E, dan Berlian, N.V. 1999. Pedoman Bertanam Bawang Merah. Penebar Swadaya. Jakarta.
Salikin. 2003. Intensifikasi Budidaya Bawang Merah. Kanisius, Yogyakarta
Suriani, N. 2011. Bawang Bawa Untung. Budidaya Bawang Merah. Cahaya Atma Pustaka Yogyakarta.
Syarief, S. 1986. Bawang Merah Budidaya dan Pengolahan Pasca Panen. Kanisius, Jakarta
Tjondronegoro, 1995. Fisiologis tanaman, Kanisius, Yogyakarta
Udiarto, et al. 2005. Budidaya Bawang Merah dan Penanganan permasalahannya. BPTP, Jawa Timur
Witana, Y, L. 2015. Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah. Jurnal Online, Medan
Wiyono, S. 2012. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES, Jakarta
Published
2021-04-23