PENGARUH ZPT (BAP, TDZ, 2 IP) TERHADAP PERTUMBUHAN GLOBULAR PISANG BARANGAN (Musa acuminata L) PADA MEDIA MS
Abstract
Penelitian tentang pemberian zat pengatur tumbuh pada media sub kultur jaringan pisang (Musa sp) varietas Barangan ini dilaksanakan di Laboratorium kultur jaringan Balai Penelitian Tanaman Buah (BALITBU) Tropika Solok mulai dari bulan November 2019 sampai bulan Januari 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan daya tumbuh globular menjadi tunas eksplan pisang barangan (Musa acuminata L) pada berbagai konsentrasi konsentrasi ZPT sitokinin yaitu BAP, TDZ, 2 IP. Rancangan yang diganakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial yang terdiri dari 5 taraf perlakuan : R0 (Kontrol) R1 (Media MS + BAP 4ml/l) R2( Media MS + TDZ 0,1 ml/l) R3 (Media MS + 2IP 2,0 ml/l) R4 (Media MS + BAP 4 ml/l + TDZ 0,1 ml/l + 2IP 2,0 ml/l). Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penambahan berbagai ZPT Sitokinin (BAP, TDZ, 2 IP) pada media MS berpengaruh nyata terhadap parameter pengamatan tinggi tunas (24.62 mm) dengan perlakuan terbaik terdapat pada R3 dan tidak berpengaruh nyata pada parameter pengamatan umur muncul tunas, jumlah akar dan panjang akar eksplan tanaman pisang varietas Barangan.
Downloads
References
Bella D.R.S, E.Suminar, A Nuraini, A Ismail, 2016. Pengujian Efektifitas Berbagai Jenis Konsentrasi Sitokinin Terhadap Multiplikasi Tunas Mikro pisang Secara In vitro.
BPS. 2015. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, air, Dan Pupuk. Buku Petunjuk teknis. Balai Besar Penelitian Tanah Kementrian Pertanian, Jakarta.
Gunawan, L W. 1990. Teknik kultur jaringan tumbuhan. Laboratorium Kultur Jaringan. Pusat Antar Universitas (PAU) Bioteknologi. IPB. Bbogor. P.304.
Hendaryono, D.P.S Dan Wijayani.1994. Teknik kultur Jaringan Dan Petunjuk Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif Modern. Yogyakarta: Kanisius.
Karjadi & Buchory. 2008. Pengaruh Komposisi Media Dasar, Penambahan BAP Dan Pikloram Terhadap Induksi Tunas Bawang Merah. J Hort.18(1): 1-9.
Khawar et al. 2003. Adventitious shoot regeneration from different explant of wild lentil ( Lens culinaris subsp. Orientalis). University Of Ankara. Ankara. Turkey.
Lee, S.W. 2001. Thidiazuron in The Improve-ment of Banana Micropropagation. The Second Internasional Syimposium on Biotechnology of Tropical and Substropical Spesies. Taipei, Taiwan, Rep. Of China. Pp. 1-11.
Novitasari. 2013. Klasifikasi dan taksonomi tanaman pisang Barangan.
Pierik. 1997. In Vitro Culture of Higher Plants. Martinus Nijhoff Publisher. Netherland. 344 p.
Ramesh dan Ramassamy. 2014. Effect of gelling Agents in In Vitro multiplication of Banana var. Poovan. Internasional Jurnal Advanced Biology Research.,4(3), 308-311.
Robinson, J. C. 1999. Bananas and Plantains. CAB Internasional. London. 238 p.
Rismunandar. 1981. Hama Tanaman Pangan Dan Pembasmiannya. C.V. Sinar Baru, Bandung.
Strosse et al.,2004. Banana cell and tissue culture: cellular, molecular biology and induced mutations, playmouth, U.K: Science Publishers Inc, pp : 1-12.
Sunarjono, H. 2002. Budidaya Pisang Dengan Kultur Jaringan. Penebar Swadaya, Jakarta.
Suprapti, M. L.,2005, Aneka Olahan Pisang, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Suyanti & Ahmad. 1992. Pisang :Budidaya, Pengolahan, Dan Prospek Pasar, Penebar Suwadaya. Jakarta.
Suhardiman, P. 1997. Budidaya Pisang Cavendish, Kanisius. Yogyakarta.
Satuhu, S. & A. Supriadi., 1990. Pisang Budidaya Pengolahan Dan Prospek Pasar. Penebar Swadaya Jakarta.
Wetherell. 1982. Introduction to In Vitro Propagation Wayne. A very Publishing Group. New Jersey.
Yusnita. 2003. Kultur Jaringan Cara Memperbanyak Tanaman Secara Efisien. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Yuliarti, Nurheti. 2010. Kultur Jaringan Tanaman Slaka Rumah Tangga. Yogyakarta: Lily Publisher.
Zulkarnain. 2009, Kultur Jaringan Tanaman :Solusi Perbanyakan Tanaman Budidaya. Bumi aksara, Jakarta.