PENGARUH AIR LIMBAH KOLAM IKAN LELE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MELON KUNING(Cucumis melo L.)

  • Rendi Gusnawan Universitas Islam Kuantan Singingi
  • Elfi Indrawanis Universitas Islam Kuantan Singingi
  • Deno Okalia Universitas Islam Kuantan Singingi
Keywords: Melon, Pertumbuhan, Produksi, Air Limbah Kolam Ikan Lele.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Air Limbah Kolam Lele Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Melon (Cucumis melo L.). Penelitian ini telah dilaksanakan di di BBU Desa Kampung Baru Sentajo, Kecamatan Sentajo Raya, Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian Ini dilaksanakan selama tiga bulan, dimulai dari bulan Maret sampai bulan Mei. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial yang terdiri dari 6 taraf perlakuan yang masing-masing terdiri dari 3 kelompok. Dengan demikian penelitian ini terdiri dari 18 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdiri dari 4 tanaman dan 3 diantaranya dijadikan tanaman sampel. Jadi jumlah tanaman keseluruhan 72 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan Air Limbah Kolam Lele memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter pengamatan Umur Berbunga, Umur Panen dan Berat Buah sedangkan untuk parameter pengamatan Berat Serasah Batang Melon tidak memberikan pengaruh yang nyata. Perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan L5 (Pemberian Air Limbah Kolam Lele 500 ml/tanaman) dengan Umur Berbunga (16.77 hari), Umur Panen (58.22 hari), Berat Batang Basah Melon (3.65 kg), Berat Buah (1.71 kg).

References

Andriyeni, Firman, Nurseha, dan Zulkhasyni. (2017). Studi Potensi Hara Makro Air Limbah Budidaya Lele Sebagai Bahan Baku Pupuk Organik. Jurnal Agroqua, 15(1) 71-75.
Direktorat Jenderal Hortikultura. 2015. Statistik Produksi Hortikultura 2014.Diakses pada tanggal 6 Maret 2018.
Firman, 2016. Pupuk Organik Cair (POC) Air Limbah Budidaya Lele (ALBL). Fakultas Pertanian (Leaflet).
Gardner FP, RB Pearce and RL Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya – (Physiology of Crop Plants) UI-Press. Jakarta.
Hanafiah, K. A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Indrihastuti, D. 2004. Kandungan Kalsium pada Biomassa Tanaman Acacia.
Ivanova, P. H. 2012. The melons—Raw material forfood processing. In 50 years Food RDI InternationalScientific-Practical Conference “Food, Technologiesand Health” Proceeding Book (pp. 023–026). Plovdiv,Bulgaria.
Lingga, P, 2003. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
Lingga, 1991. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
Lingga dan Marsono. 2001. Petunjuk Penggunan Pupuk. Penebar Swadaya Jakarta.
Marsono. 2001. Petunjuk Penggunan Pupuk. Penebar Swadaya Jakarta. 160 Hlm
Marsono dan P. Lingga. 2005. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta. Hal 86-87.
Prajnanta, F., 2003. Melon : Pemeliharaan Secara Intensif : Kiat Sukses Beragribisnis. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal 2.
Samadi, B. 2007. Melon : Usaha Tani dan Penanganan Pasca Panen. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Hal.17.
Schroth, G dan F, C, Sinclair. 2003. TreSss, Crops And Soil Ferlility: Conceps And Reserch Methods. CABI.
Sobir F dan Siregar D. 2010. Budidaya Melon Unggul. Penebar Swadaya : Jakarta. Hal 30-31.
Soedarya, A. 2010. Agribisnis Melon. Pustaka Grafika. Bandung. 94. Hlm
Suryatna, S. 1998. Pupuk dan Cara Pemupukan. Melton Putra, Jakarta.
Sutedjo, M. M. 2008. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta : Rineka Cipta.
Wahyu, P. 1996. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
Published
2021-04-23