PENGARUH PEMBERIAN PROSTAGLANDIN (PGF2α) TERHADAP PENCAPAIAN SIKLUS BIRAHI SAPI BETINA KUANTAN PLASMA NUTFAH

  • Lusiana Werly Universitas Islam Kuantan Singingi
  • Jiyanto Jiyanto Universitas Islam Kuantan Singingi
  • Pajri Anwar Universitas Islam Kuantan Singingi
Keywords: Sapi betina kuantan, pengamatan berahi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengamati pengaruh pemberian PGF2α pada fase estrus sapi betina Kuntan, pendeteksian birahi melalui penyuntikan PGF2α untuk memperpendek masa siklus reproduksi untuk mempermudah pendeteksian dan menyerentakkan birahi pada ternak sapi betina Kuantan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2020 di Desa Banjar Lopak Kecamatan Benai. Penelitian ini menggunakan 6 ekor sapi betina Kuantan di diagnosis sehat reproduksinya dan telah beranak 1 kali.Penelitian ini menggunakan metode Eksperimen dan di analisis dengan menggunakan analisis desktiptif. Parameter yang diamati dalam penenlitian ini adalah persentase estrus dari ke 6 sapi betina Kuantan yang diinjeksi prostaglandin mengalami 100% estrus, respon birahi bisa dilihat melalui fase-fase birahi yaitu fase awal, fase puncak, dan fase akhir, dan kulitas estrus menunjukkan bahwa pengaruh penyuntikan PGF2α menunjukkan kualitas baik (+++). Hasil penelitian menunjukkan kualitas sapi yang baik(+++) sepert vulva memerah dan membengkak, keluar lendir, gelisah dan nafsu makan berkurang. Dan siklus birhahi pada sapi yang disuntikkan dengan menggunakan hormon PGF2α ini menjadi lebih pendek, yang biasanya diketahui siklus birahi alami pada sapi adalah 21 hari, namun setelah disuntikkan hormon PGF2α, siklus birahi pada sapi menjadi lebih pendek yaitu 3 hari setelah penyuntikkan sapi mulai menunjukkan gejala-gejala birahi.

References

Ahola, J.K., G.E. seidel Jr., and J.C. Whittier. 2009. Use Gonadotropin Releasing Hormone at Fixed Time Artificial Insemination at Eighty Or Ninety Seven Hours Post Prostaglandin F2α In Beef Cows Administered The Long Term Melengestrol Acetate Select Synch. The Professional Animal Scientist (25):256-261.
Anwar, P. Dan Jiyanto. 2019. Identifikasi Hormon Testosteron Sapi Kuantan Plasma Nutfah Riau Sebagai Penentu Klasifikasi Kriteria Pejantan Unggul. Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Kuantan Singingi. 21 (3) : 2019.
Ditjenak, 2009. Statistik Peternakan 2009. Jakarta : Direktorat Jendral Petenakan Departemen Pertanian RI.
Fauzi, M.R. Suyadi dan Susilawati. T. 2017. Pengaruh Pemberian Prostaglandin F2 Alpha Terhadap Waktu Kemunculan Birahi dan Keberhasilan Inseminasi Buatan Sapi Brahman Cross (Bx) Heifers.
Hafez, E.S.E. 2000. Semen Evalution. In : Reproduction In Farm Animals. 7 th Edution. Lipincott Wiliams and Wilkins. Marylen. USA
Mentri Pertanian Republik Indonesia. 2014. Keputusan Menteri Pertania Republik Indonesia nomor 1052/Kpts, Rumpun Sapi Kuantan. Mentri Pertanian RI. Jakarta.
Milvae, R.A. 2000. Interrelatonship Between Endothelin and Prostaglandin F2 Alpha in Corpus Luteum Function. J. Rev. Reprod. 5(1): 1-5
Pemanyun TGO. 2007. Kadar Prostaglandin F2α Pada Cairan Vesikula Seminalis dan Produk Sel Monolayer Vesikula Seminalis Sapi Bali. J Veteriner. 8 (4):167-172.
Sudarmadji, A. Malik dan A. Gunawan. 2005. Pengaruh Penyuntikan Prostaglandin Terhadap Persentase Biarahi dan Angka Kebuntingan Sapi Bali dan PO Di Kalimantan Selatan. Jurnal. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Kalimantan. Banjarmasin.
Solihati, N. 2005. Pengaruh Metode Pemberian PGF2α Dalam Sinkronisasi Estrus Terhadap Angka Kebuntingan Sapi Perah Anestrus. Makalah. Fakultas Peternakan. Universitas Padjajaran.

Susilawati, T. (2013). Pedoman Inseminasi Buatan. UB Press.
Published
2021-07-18