PENGARUH PEMBERIAN URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (THEOBROMA CACAO L.)
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Talontam Benai, Kecamatan Benai, Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 3 bulan, dimulai dari tanggal 1 maret sampai dengan 29 mei 2020.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian urin sapi terhadap pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cocoa L). Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial yang terdiri dari 5 taraf perlakuan yang masing-masing terdiri dari 3 kelompok. Dengan demikian penelitian ini terdiri dari 15 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdiri dari 4 tanaman di polibag dan 3 diantaranya dijadikan tanaman sampel. Adapun beberapa perlakuan yang digunakan sebagai berikut : K0 : Tanpa Pemberian Urin Sapi K1 : Pemberian Urin Sapi 12,5%/tanaman K2 : Pemberian Urin Sapi 25%/tanaman K3 : Pemberian Urin Sapi 37,5%/tanaman K4 : Pemberian Urin Sapi 50%/tanaman. Jadi jumlah tanaman keseluruhan 60 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan urin sapi tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan. Adapun rerata parameter pengamatan tinggi tanaman (48,.98 cm), jumlah daun (17.55 helai), lebar daun (8.25 cm), diameter batang (6.11 mm).
References
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2015. Rencana Strategis (RENSTRA) Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015-2019. Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta.
Fapohunda dan Afolayan, 2012, fermentation of Cocoa Beans and Antimicrobial Potencials of the pod Husk Phythocemicals, Journal of Physiology and Pharmocology Advances, 2(3), 255-262.
Gardner, F. P., R. B. Pearce dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman. UI-Press, Jakarta.
Halid, E, A, Mutalib, Sufyan. 2019. Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Pada Berbagai Konsentrasi Pupuk Urin Sapi. Agrokompleks. Volume 19, Nomor 2, Juni 2019.
Hii, C. L., Law, C.L., Suzannah, S., Misnawi, dan Cloke, M., 2009, Pholyphenols in cocoa (Theobroma cacao L.), Asian Journal of Food and Agro-industry, 2, 04, 702-722.
Lakitan, B., 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Marsaban, 2007, Perbandingan Efek Antibakterial Ekstrak Buah Cacao (Theobroma cacao)pada Berbagai KonsentrasiTerhadap Streptococcus mutans, Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.
Murniati, N., dan E. Syafriani. 2012. Pemanfaatan Urine Sapi Senagai Pupuk Organik Cair Untuk Meningkatkan Produtivitas Tanaman Selada. J. Agro Silampari 2 (1): 9-17.
Nurbaiti dan E. B. Siregar. 2018. Pengaruh Naungan dan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Fakultas Pertanian. Universitas Riau. 5. (6):8-15.
Othman, A., A. Ismail, N.A. Ghani. 2007. Antioxidant Capacity and Phenolic Content of Cocoa Beans. Faculty of Medicine and Healt Sciences. University Putra Malaysia, 43400 UPM, Serdang, Selangor. Malaysia.
Panganiban, C. A., Reyes, R. B., Agojo, I., Armedilla, R., Consul, J. Z., Dagli, H. F. Dan Esteban, L., 2012, Antibacterial Activity of Cacao (Theobroma cacao L) Pulp CrudeExtract Against Selected Bacterial Isolates, International Journal of Science and Clinical Laboratory, 1, 32-34.
Phrimantoro, 2002. Pemanfaatan Pupuk Kandang. Kanisius Yogyakarta.
Pranata, A.S. 2004. Pupuk Organik Cair Aplikasi dan Manfaatnya. Jakarta:Agromedia Pustaka.
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia . 2004. Panduan Lengkap Budidaya Kakao. 13. Jakarta. Agromedia Pustaka.
Sartini, Djide, M. N., dan Alam, G., 2011, Ektraksi Komponen Bioaktif dari Limbah Kulit Buah Kakao dan Pengaruh Terhadap Aktivitas Antioksidan dan Antimikroba, Majalah Obat Tradisional, (online), (http://mot.farmasi.ugm.ac.id//files//18kulit%20buah%20cacao pak%20Alam.pdf, diakses tanggal 13 Januari 2012
Sutedjo, M. 2010. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: Rineka Cipta.
