PENGARUH PEMBERIAN PUPUK HAYATI PETRO BIOFERTIL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG PULUT (Zea mays ceretina. Kulesh) PADA SISTEM TUMPANG SARI DENGAN KEDELAI (Glycine max L. Merril)
Abstract
Tumpang sari adalah penanaman lebih dari satu tanaman pada waktu yang sama atau selama masa tanam di tempat yang sama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk hayati petro terhadap pertumbuhan dan produksi jagung ketan (zea mays ceratina, kulesh) sistem tumpang sari dengan kedelai (glycine max l. merril). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Rancangan Acak Kelompok (RAK) nonfaktorial yaitu Pupuk Hayati Petro (V) yang terdiri dari 4 taraf yaitu: V0: Tanpa pemberian pupuk hayati petro (Kontrol), V1: Pupuk Hayati Petro 50kg/ha ( 11,25 g/petak), V2 : Aplikasi 100 kg/ha Petro Biofertilizer (22,5 g/plot), V3 : Aplikasi 150 kg/ha (33,75 g/plot). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, perlakuan pemberian Pupuk Hayati Petro berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman jagung 278,93 cm, berat tongkol 372,26 gram, perlakuan terbaik terdapat pada V3 dan berat jagung. sekam dengan rendemen tertinggi terdapat pada V3 (Aplikasi 150 kg/ha 33,75 g/petak) yaitu 275,36 gram. Sedangkan umur munculnya bunga 57,29 HST dan berat kering biji kedelai 39,57 HST, perlakuan terbaik pada V1 yaitu Pupuk Hayati Petro 50kg/ha (11,25 g/plot
Downloads
References
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuantan Singingi. 2021. Kabupaten Kuantan Singingi dalam Angka.
Darjanto dan S. Satifa. 1990. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga dan Teknik Penyerbukan Silang Buatan. PT. Gramedia, Jakarta.
Gardner. F.P., R.B. Pearce dan R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.UI Press.
JakartaHardjoloekito, A.J.H.S. 2019. Pengaruh pengapuran dan pemupukan P terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Kedelai (Glycine max, L.) pada tanah latosol. MEDIA SOERJO. 5(2), 31-49. Retrieved from http://unsoer.ac.id/
Jumin, H. B.2002. Dasar-Dasar Agronomi. PT. Grafindo Persada. Jakarta.
Kipkemoi, P.L. Wasike, V.W. , Ooro, P.A., Riungu,T.C., Bor, P.K. and Rogocho, L.M. 1997. Effects of Intercropping Pattern on Soybean and Maize Yield in Central Rift Vlley of Kenya.
Lakitan, B. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Lembeng, R. 2011. Pengaruh Konsentrasi dan Jarak Tanam Pertumbuhan dan Produksi Kacang Hijau. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiya Malang.
Lingga, P, Dan Marsono, 2004. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta. 150 hal.
Maingi, J.M., C.A. Shisanya, N.M. Gitonga, and B. Hornetzt. 2001. Nitrogen Fixation by Common bean (Phaseolus vulgarisL.) in Pure and Mixed Stands in Semi-Arid South east Kenya. Europian Journal of Agronomy 14:1-12.
Marsono, P. S. 2001. Pupuk Akar, Jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Morgano L.B. dan R. W. Willey., 2008. Optimum Plant Population for Maize-Bean Intercropping System in The Brazilian Semi-Arid Region. Sci. Agri (Piracicaba. Braz) 65. Brazil
Rukmana, R. 2007. Usaha Tani Jagung. Kanisius. Yogyakarta.
Soetedjo, P. 1992. Pengaruh Waktu Pemangkasan dan Model Tanam Jagung dalam Sistem Tumpangsari Dengan Beberapa Jarak Tanam Kedelai terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman. Tesis. Program Pasca Sarjana. Universitas Gadjah Mada Yogayakarta.
Warsana, E. 2009. Potensi Kerandang (Canavalia virosa) sebagai Sumber Pakan dan Pangan Ternak Alternatif. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Yogyakarta. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner: 765-769.
Wijaya, K. A. 2008. Nutrisi Tanaman Sebagai Penentu Kualitas Hasil dan Resistensi Alami Tanaman. Prestasi Pustaka. Jakarta.