PENGARUH PEMBERIAN DECANTER SOLID TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) PADA TANAH ULTISOL DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

  • Rizky Nur Prasetyo Universitas Islam Kuantan Singingi
Keywords: Decanter Solid, Kedelai, Ultisol.

Abstract

Kedelai (Glycine max (L) Merril) Merupakan salah satu komoditas kacang-kacangan yang menjadi sumber protein nabati utama masyarakat Indonesia. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian Decanter Solid terhadap pertumbuhan dan produksi Kedelai (Glycine max (L.) Meril) Pada Tanah Ultisol Di kabupaten Kuantan singingi. Penelitian ini telah dilaksanakan dikebun Balai Penyuluhan Pertanian Desa Geringging Baru Kecamatan  Sentajo  Raya Kebupaten  Kuantan  Singingi. Rancangan  yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial. yang terdiri dari 7 perlakuan pemberian Decanter solid (p) dan 4 ulangan diperoleh 28 plot percobaan dan 12 dijadikan tanaman sample. P0 : kontrol tanpa Decanter Solid, P1: Decanter Solid 5 ton/ha setara dengan 1 kg/plot, P2 : Decanter solid 10 ton/ha setara dengan 2 kg/plot, P3 :Decanter solid 15 ton/ha setara dengan 3 kg/plot, P4 : Decanter Solid 20 ton/ha setara dengan 4 kg/plot, P5 : Decanter Solid 25 ton/ha setara dengan 5 kg/plot dan P6 : Decenter Solid 30 ton/ha setara dengan 6 kg/plot. Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh yang nyata dengan hasil terbaik terdapat pada perlakuan P5 (Decanter Solid 25 ton/ha)  yaitu jumlah polong pertanaman (36,75) dan jumlah polong bernas (24,55) dan P6 yaitu berat biji pertanaman (11,27). Sedangkan tinggi tanaman, umur panen dan bobot 100 biji tidak memberikan pengaruh yang nyata.

References

Bakhtiar, Taufan, Hidayat, dan Y. Jufri. 2016. Keragaan pertumbuhan dan
komponen hasil beberapa varietas unggul kedelai di Aceh
Besar.Universitas Syiah Kuala, Aceh. Jurnal Floratek 9: 46 – 52.
Blackwell Publishing : USA. 569 hlm.Agribisnis Kedelai. Badan
Penelitian
Bertua.Irianto dan Ardianingsih. 2012. Pengaruh dosis pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil mentimun (Cucumis sativus L.) pada tanah ultisol. Jurnal Online Agrotegnologi, 1(4) : 42-49.
Budi Ariadi. 2015. Pengaruh Pemberian Dosis Decanter Solid Terhadap Beberapa Sifat Kimia Ultisol dan Hasil Kedelai (Glycine max (L.) Merril). Skripsi. Fakultas Pertanian dan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Jambi, Jambi.
Cockram J. H jones, FJ Leigh, D O’Sullivan, W Powell DA Laurie and AJ Greenland, 2007. Control of flowering time in temperate cereals; genes domestication, and sustainable productivity. Journal of experimental botany 58, 1231-1244

Darjanto dan Siti Sarifah. 1987. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga dan Teknik
Penyerbukan Silang Buatan. Gramedia. Jakarta.
Dinas Pertanian Kabupaten Kuantan Singingi 2015. Laporan Tahunan Kabupaten Kuantan Singingi.
Etika, A. P. W., Rahmat H., Muzammil, dan Rubiyo, 2017. Pengaruh Pemupukan Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kedelai Pada Lahan Bekas Tambang, Dibangka Tengah. Jurnal Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian , Vol, 20,No.3 November 2017:241-252
Kamil, J. 1982 Teknologi Benih 1. Bandung: Angkasa. 226 hlm
Lakitan B, 2007. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 27 hal
Lakitan, Benyamin. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Raja Grafinda Persada: Jakarta
Lehmann J and Joseph, S. 2009. Biochar for Environmental Management: An Introduction. Science and Technology (Johannes Lehmann and Stephen Joseph Eds.). First published by Earthscan in the UK and USA in 2009. 12 pp.
Marsono. 2011. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Edisi ketujuh. Penebar Swadaya, Jakarta.
Prasetyo BH dan DA Suriadikarta. 2006. Karakteristik, Potensi, dan Teknologi Pengolahan Tanah Ultisol untuk Pengembangan Pertanian. Dalam Jurnal Litbang Pertanian, 25:2. Bogor.
Putih R, Anwar A,GR NAR. 2011. Variabilitas Genetik Karakter Umur, Hasil, Dan Komponen Hasil Beberapa Genotipe Padi Lokal (Oryza sativa L,.) Sumatera Barat. Seminar Nasional :Reformasi Pertanian Terintegrasi Menuju Kedaulatan Pangan.Press, Jakarta. Terjemahan Susilo H. Hal 155 dan 269.

Siregar S. R., Zuraida, Zuyasna. 2017. Pengaruh Kadar Air Kapasitas Lapang Terhadap Pertumbuhan Beberapa Genotipe M3 Kedelai (Glycine Max L. Merr). Jurnal. Floratek 12 (1): 10-20

Soepardi, G. 2003. Sifat dan Ciri Tanah. Departemen Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Steiner. 2007. Long term effects of manure, charcoal and mineral fertilization on crop production and fertility on a highly weathered Central Amazonian upland soil. Plant soil 29
Sutarta. 2003. Ilmu Tanah dan Agronomi. http://tks/ilmu tanah dan agronomi.htm [22 Nopember 2005].
Sutedjo, M. dan Kartasapoetra. 2002. Pengantar Ilmu Tanah. PT Rineka Cipta, Jakarta.
Sutedjo, M. 2010. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta:Rineka Cipta
Sutedjo, M. dan Kartasapoetra. 2002. Pengantar Ilmu Tanah. PT Rineka Cipta, Jakarta.
Sumarno dan Widiati, 1985. Produksi dan Teknologi Benih Kedelai. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.
Thabrani, A. 2011. Pemanfaatan Ampas Tahu Untuk Pertumbuhan Pembibitan Kelapa Sawit (Elais guenensis Jacq). Skripi Fakultas Pertanian Universitas Riau. Pekanbaru.
Vitta S. F., 2012. Respon Karakter Fisiologis Kedelai (Glycine Max L.) Varietas Grobogan Terhadap Cekaman Genangan. Biology Department Faculty Of Mathematics And Sciences Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2016.
Yuniza, Y. 2015. Pengaruh Pemberian Kompos Decanter Solid dalam Media Tanam terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Pembibitan Utama. Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Jambi.
Published
2022-11-07