PENGARUH KOMBINASI ARANG SEKAM DENGAN KOMPOS KOTORAN KERBAU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI MENTIMUN JEPANG(Cucumis sativus L) HIDROPONIK SISTEM DRIP

  • Siska Mauliyandani Universitas Islam Kuantan Singingi
Keywords: Arang sekam, Kompos Kotoran Kerbau, Nutrisi AB Mix dan Mentimun

Abstract

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi  arang sekam dengan kompos kotoran kerbau terhadap pertumbuhan dan produksi mentimun jepang (Cucumis sativus L) hidroponik sistem drip. Penelitian dilakukan di Desa Langsat Hulu, Kec. Sentajo raya. Rancangan Acak Lengkap ( RAL) Non faktorial, yaitu kombinasi arang sekam dengan kompos kotoran kerbau (faktor K) dengan 5 taraf  perlakuan yaitu K0, K1, K2, K3, K4. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga didapat 15 unit percobaan. Setiap unit percobaan  terdiri dari 4 tanaman, 3 tanaman  terdiri  tanaman sampel sehingga jumlah total  tanaman adalah 60 tanaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi arang sekam dengan kompos kotoran kerbau berpengaruh nyata terhadap panjang sulur, dimana perlakuan terbaik terdapat pada K3 (arang sekam: kompos kotoran kerbau 1:3) dengan panjang sulur 170,30 cm dan tidak berpengaruh nyata terhadap umur berbunga, umur panen, jumlah buah, panjang buah, berat buah.

References

Cockram J. H jones, FJ Leigh, D O’Sullivan, W Powell DA Laurie and AJ Greenland, 2007. Control of flowering time in temperate cereals; genes domestication, and sustainable productivity. Journal of experimental botany 58, 1231-1244

Gardner, Franklin P, dkk, Fisiologi Tanaman Budidaya Fisiologi Tanaman Budidaya , Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press), 1991
Damanik, M.M.B., Hasibuan, B.E. Fauzi, Sarifuddin dan Hanum, H. 2010. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU Press: Medan.
Dwidjoseputro, D. 1996. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta.

Hansen, V.E., D.W. Israelsen., dan G.E. Stringham. 1992. Dasar-Dasar dan Praktek Irigasi. Jakarta: Erlangga.
Hansen, V. E. et al., 1986. Dasar-dasar dan Praktek Irigasi. Jakarta : Erlangga.
Hickman, J and Whitney, D. 2000. Soil Conditioners. Department of Agronomy Kansas State University, Kansas
Heru J, Yovita 2003. Budidaya Tanaman Holtikultura. Jakarta: Bina Aksara
Isnaini, M. 2006. Pertanian Organik. Penerbit Kreasi Wacana. Yogyakarta.

Idris. 2004. Respon tanaman mentimun (Cucumis sativus L) akibat pemangkasan dan pemberian pupuk ZA. Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian, 2(1): 17-24
James, G. Larry. 1988. Principles of Farm Irrigation System Design. New York. USA
Kementerian Pertanian. 2017. Statistik Konsumsi Pangan Tahun 2017. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Dan Produksi Pangan. Jakarta. 133 hlm
Mangoendidjojo. 2003. Dasar-dasar pemuliaan tanaman. Kanisius : yogyakarta.
Mang Yono, 2015. Ciri ciri Tanaman Mentimun https://www.mangyono.com/2015/07/ciri-ciritanaman-mentimun.html

Nur, S. dan Thohari. 2005. Tanggap Dosis Nitrogen dan Pemberian Berbagai Macam Bentuk Bolus terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Dinas Pertanian. Kabupaten Brebes.
Prasetyo, B.H. dan D.A. Suriadikarta. 2006. Karakteristik, potensi, dan teknologi pengolahan tanah ultisol untuk pengembangan pertanian lahan kering di Indonesia. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Balai Penelitian Tanah.

Prihmantoro, H. dan Y.H. Indriani. 2006. Hidroponik Sayuran Semusim. Penebar Swadaya. Jakarta

Rukmana, R. 1994. Budidaya Mentimun. PT. Kanisius, Yogjakarta. 66 hal

Safrizal. 2014. Pengaruh Pemberian Hara Fosfor Terhadap Status Hara Fosfor Jaringan, Produksi dan Kualitas Buah Manggis (Garcinia mangostana L.). J. Floratek 9:22-28.
Sudjianto, U. dan V. Kristiani. 2009. Studi Pemulsaan dan Dosis NPK Pada Hasil Buah Melon. Jurnal Sains dan Teknologi. 2 (2) : 1-7.
Suhana, I.,Okalia, Geno dan Ezward, Chairil. 2017. Perngaruh Kotoran Kerbau dengan Penambahan Jerami Padi Menggunakan Trichoderma sp. Terhadap Karakteristik Kompos.Jurnal AGROQUA.Vol. 15 (2): 87-96.
Siregar, D. A., R. R. Lahay., dan N. Rahmawati. 2017. Respons Pertumbuhan Dan Produksi Kedelai (Glycine max (L. Merril) Terhadap Pemberian Biochar Sekam Padi Dan Pupuk P. Jurnal Agroekoteknologi FP USU. Vol.5.No.3, Juli 2017 (92): 722- 728.
Sunarjono, H. H. 2007. Bertanam 30 Jenis Sayuran. Penebar Swadaya, Jakarta. 184 hlm.

Sunaryono, Hendro. 1996. Kunci Bercocok Tanam Sayuran Penting di Indonesia. Bandung: Sinar Baru.

Sutedjo, M. M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.hidroponik sistem wick. Skripsi, fakultas pertanian univrsitas islam kuantan singingi.

Wijaya, Y. T. 2016. Respon Berbagai Varietas Mentimun (Cucumis sativus L) Terhadap Frekuensi Penyiraman. Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Dharma Wacana Metro.
Wilkins, 1989. Fisiologi Tanaman. Bina Aksara. Jakarta, 454 hal.
Zulfitri. 2005. Analisis Jenis Dan Polybag Terhadap Pertumbuhan Serta Hasil Cabai (Capsicum Annum L.) Sistem Hidroponik. Bulletin Penelitian (8):1-10.
Published
2022-11-07