RESPON PERTUMBUHAN EKSPLAN JERUK SIAM (Citrus nobilis. L)TERHADAP PEMBERIAN HORMON NAA DAN KINETIN PADA MEDIA MS

  • Muhammad Kadafi Universitas Islam Kuantan Singingi
  • Elfi Indrawanis Universitas Islam Kuantan Singingi
  • Gusti Marlina Universitas Islam Kuantan Singingi
Keywords: Jeruk siam, NAA, Kinetin, Konsentrasi, Media MS.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Respon Pertumbuhan Eksplan Jeruk Siam (Citrus Nobilis. L) Terhadap Pemberian Hormon Kinetin Dan Naphtaleine Acetic Acid (NAA) Pada Media  Murashige And Skoog. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan UPT Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, Waktu penelitian dilakukan selama 3 bulan dari bulan Oktober sampai dengan Desember 2021. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) Faktorial terdiri 2 taraf perlakuan NAA dan Kinetin dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh Kinetin dan NAA secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan eksplan Jeruk Siam. Persentase tumbuh eksplan 100% tumbuh,waktu muncul tunas tercepat pada perlakuan A1B3 yaitu dengan rerata 6,89 hari setelah tanam (HST). Jumlah tunas eksplan biji jeruk siam yang paling banyak pada perlakuan A3B3 yaitu 3,78 buah. Jumlah daun terbanyak yaitu pada perlakuan A3B3 adalah 8,33 helai, panjang akar yaitu pada perlakuan A2B3 adalah 16,78 cm.

References

Abbas, B. (2011). Prinsip Dasar Teknik KulturJaringan.Alfabeta. Bandung.
Abidin, Z. 1985. Dasar-dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh. Penerbit Angkasa. Bandung.
Ali, G., F. Hadi, Z. Alim, M. Tariq, and M. A. Khan, 2007. Callus Induction and in Vitro Complete Plant Regeneration of Different Cultivar of Tobacco (Nicotiana tabacum) on media of Different Hormontal Concentrations. Journal Biotechnology, 6(4): 561-566.
Ambarwati AD.1987.Induksi Kalus dan Differensiasi pada kultur jaringan Gnetum gnemon L. Fakkultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Anindiyawati, Y. 2011. Pengaruh Perlakuan Masa Penyimpanan dan Bahan Pembungkus Entres Terhadap Pertumbuhan Awal Bibit Jeruk (Citrus sp.) Secara Okulasi. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Fatonah, S., M. N. Isda dan W. Lestari. 2016. Induksi Tunas in-vitro Jeruk Siam (Citrus nobilis Lour.) Asal Kampar pada berbagai Konsentrasi Sukrosa. J. Biol, 1(13): 80-85. Pekan Baru.
Fikrinda, W. 2012. Pengaruh Strangulasi Single dan Double Terhadap Perbaikan Keragaan Bibit Jeruk Pamelo (Citrus Grandis L. Osbeck). Skripsi. Departemen Agronomi Dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Gunawan, L,W. 1992. Teknik kultur jaringan laboratorium kultur jaringan, PAU Bioteknologi. IPB, Bogor.
Harjadi, S.2009. Zat Pengatur Tumbuh. Penebar Swadaya. Jakarta.
Hasanah, U. 2009. Pengaruh Konsentrasi NAA dan Kinetin terhadap Multipikasi Tunas Pisang (Musa paradisiaca L. cv. Raja Bulu). Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Hendaryono, D. P. S dan Wijayani. 1994. Teknik Kultur Jaringan dan Petunjuk Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif Modern. Kanisius. Yogyakarta.
Lestari, G. E. 2011. Peranan Zat Pengatur Tumbuh dalam Perbanyakan Tanaman Melalui Kultur Jaringan. Jurnal AgroBiogen 7(1): 63-68.
Mahadi, I., S. Wan, dan A. Suci. 2015. Kultur Jaringan Jeruk Kasturi (Citrus microcarpa) dengan Menggunakan Hormon Kinetin dan NAA. Jurnal Dinamika Pertanian 30(1): 37-44.
Mahadi. 2014. Induksi kalus kenerak (Goniothalamus umbrosus) berdasarkan jenis eksplan menggunakan metode in-vitro. Agroteknologi Tropika, 1(1): 18-22.
Nisa, C dan Rodinah. 2005. Kultur Jaringan Beberapa Kultivar Buah Pisang (Musa paradisiaca. L) dengan pemberian campuran NAA dan Kinetin. Bioscientiae Volume 2, Nomor 2, Halaman 23-36.
Nurhakim, 2011. Jeruk Siam dan Penyakit Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD). Skripsi. Dunia Tanam.
Nurhayati. 2004. Variasi Kosentrasi BAP dan IAA pada Perbanyakan Jeruk Keprok Mangga (Citrus nabilis L. Var. Chripsocarpa) secara in-vitro. Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian. Vol 2. No 1. April 2004: 8-12.
Rahayu, E. S. 2012. Kajian Kualitas Jeruk Keprok Garut (Citrus reticulata. L) pada Tiga Lokasi Berbeda di Kabupaten Garut. Skripsi. Departemen Agronomi Dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Rahmi, I., S, Irfan, dan B. Tamsil. 2010. Pengaruh Pemberian Beberapa Konsentrasi BAP dan NAA terhadap Multipikasi Tunas Pucuk Kanci (Citrus sp) Secara In-vitro. Jerami 3(3): 210-219.
Salisbury, F.B dan Ross, C.W. 1995b. Fisiologi Tumbuhan.Jilid 3.(Diterjemahkan oleh Diah R.L dan Sumaryono).Penerbit ITB. Bandung.
Samudin, S. 2009. Pengaruh Kombinasi Auksin Sitokinin Terhadap Pertumbuhan Buah Naga. Media Litbag Sulteng, 2(1): 62-66.
Santoso, U & F. Nursandi. 2003. Kultur Jaringan Tanaman.Pusbitan UMM. Malang.
Sartika Pendong, Wenny Tilaar , Joke L. Tombuku1 dan Silvana L. Tumbel.2020.Perbanyakan Krisan Chrysanthemum indicum L Varietas Riri Menggunakan Zat Pengatur Tumbuh Kinetin Dengan Teknik Kultur In Vitro. Majalah InfoSains. 1(2) 7-21.
Sasmitamihardja, D. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Depdikbud Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik. Jakarta.
Simamora, L.2013. Multiplikasi Tunas In Vitro Jeruk Siam (Citrus nobilis Lour) Asal Kampar dengan Pemberian BAP dan NAA. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Alam, Universitas Riau. Pekan Baru.
Yuliarti, N. 2010. Kultur jaringan tanaman skala rumah tangga. Lily publisher, Yogyakarta.
Published
2023-01-29