EKSPLORASI DAN KARAKTERISASI JAMUR RHIZOSFER KELAPA SAWIT (Elais Guineensis Jacq) DI PERKEBUNAN MASYARAKAT KECAMATAN KUANTAN HILIR
Abstract
Jamur rhizosfer merupakan salah satu faktor biotik yang dapat meransang ketahanan tanaman terhadap penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis dan karakteristik jamur rhizosfer kelapa sawit di perkebunan masyarakat kecamatan Kuantan Hilir. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Islam Kuantan Singingi terhitung dari bulan November 2021 sampai Februari 2022. Metode yang digunakan adalah metode survey yaitu dengan cara melakukan pengamatan dan pengambilan sampel secara langsung di lapangan. Sampel diambil dari 3 tingkatan tanaman, terdiri dari TBM (1-2 tahun), TM1 (3-5 tahun), TM2 (6-9 tahun) dibawa ke laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Islam Kuantan Singingi untuk dianalisis. diperoleh 24 isolat jamur. Berdasarkan uji patogenisitas dari 24 isolat jamur tersebut terdapat 5 isolat yang patogenik yaitu isolat (RU1.I5), (RU1.I8), (RU2.I1), (RU2.I2), (RU2.I7). Pada isolat (RU1.I5) dan (RU1.I8) tumbuh bercak berwarna putih menyelimuti benih, dan pada isolat (RU2.I1) tumbuh bercak berwarna hijau pekat. Sedangkan pada (RU2.I2) dan (RU2.I7) tidak terdapat bercak apapun pada benih.
Downloads
References
Angraeni, D. N., & Usman, M. 2015. Uji Aktivitas Jamur Rhizosfer pada Tanah Perakaran Tanaman Pisang (Musa paradisiaca) Terhadap Jamur Fusarium. Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Dan Kesehatan, 1(2), 89–98.
BPS. 2021. kacamatan kuantan hilir dalam angka 2021. BPS kuantan singingi.
Damanik, M. M. B., Hasibuan, B. E., Fauzi, S., & Hanum, H. (2010). kesuburan tanah dan pemupukan. USU-Press.
Harahap, A. S., Yuliani, T. S., & Widodo, W. 2015. Detection and Identification of Brassicaceae Seedborne Fungi. Jurnal Fitopatologi Indonesia, 11(3), 97–103.
Irawati, A. F. C., Mutaqin, K. H., Suhartono, M. T., Sastro, Y., Sulastri, N., & Widodo, N. 2017. Eksplorasi dan Pengaruh Cendawan Endofit yang Berasal dari Akar Tanaman Cabai Terhadap Pertumbuhan Benih Cabai Merah. Jurnal Hortikultura, 27(1), 105.
Kalpajar, U. S., Khotimah, S., & Rizalinda. 2015. Isolasi Jamur Dari Buah Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) Yang Terinfeksi di Perkebunan Kelapa Sawit. Protobiont, 4(3), 81–88.
Lubis, S. 2010. Dinamika populasi jamur pada tanah ultisol akibat pemberian berbagai bahan organik limbah perkebunan [skripsi].
Murali, M., Amruthesh, K. N., Sudisha, J., Niranjana, S. R., & Shetty, H. S. 2012. Screening for plant growth promoting fungi and their ability for growth promotion and induction of resistance in pearl millet against downy mildew disease. 4(5), 30–36.
Nildayanti. 2011. Peran Bakteri Kitinolitik Dan Fungi Mikoriza Arbuskular dalam Pengendalian Busuk Pangkal Batang Kelapa Sawit. [Tesis]. Sekolah pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Payangan, Y. R., Gusmiaty, & Restu, M. 2019. Eksplorasi Of Rhizosfer Pada Tegakan Hutan Rakyat Suren Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman. Jurnal Biologi Makassar, 4(2), 153–160.
Rosa, R. N., & Zaman, S. 2017. Pengelolaan Pembibitan Tanaman Kelapa Sawit (Elais guineensis Jacq.) Di Kebun Bangun Bandar, Sumatera Utara. Buletin Agrohorti, 5(3), 325–333.
Setyowati, N., Bustamam, H., & Derita, M. 2003. Penurunan Penyakit Busuk Akar Dan Pertumbuhan Gulma Pada Tanaman Selada Yang Dipupuk Mikroba Effect of Microbes Fertilizer on Lettuce Root Rot Diseases Suppression and Weed Growth. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 5(2), 48–57.
Supriana, N., Sarbino, & Zakiatulyaqin. 2012. Eksplorasi Bakteri Rizosfer Lada ( Piper Nigrum L .) Yang Bersifat Antagonis Terhadap Patogen Hawar Beludru (Septobasidium Sp.).
Sutedjo, M. M. 2010. pupuk dan cara pemupukan. Rineka cipta
.