PENGARUH PEMBERIAN DOLOMIT DAN PUPUK KCL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalanicum. L)
Abstract
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of dolomite and KCL fertilizer on the growth and production of shallots (Allium Ascalanicum. L). The design used was a factorial RGD consisting of 2 factors, namely: Factor D (administration of Dolomite), namely: D0 (control), D1 (administration of dolomite 1 ton / ha equivalent to 36 g / plot), D2 (administration of Dolomite 2 ton / ha equivalent 72 gr / ha), D3 (Giving Dolomite 3 tons / ha equivalent to 108 gr / ha), and K factor (KCL Fertilizer), namely: K0: (control), K1 (Giving KCL fertilizer 100 kg / ha equivalent to 0.9 gr / plant), K2 (giving KCL fertilizer 200 kg / ha equivalent to 1.8 grams / plant), K3 (Giving fertilizer 300 kg / ha equivalent 2.7 grams / plant. Observation data from each treatment analyzed statistically if significant effect will be continued with further tests of honest real difference at 5% level The results of the study indicate that the treatment of dolomite alone gives a significant effect on all parameters of observation.The best treatment is found in D2 (Dolomite administration of 2 tons / ha equivalent to 72 gr / plot ) with a plant height of 25.06 cm, a wet weight of 155.41 grams, a single KCL fertilizer treatment me give a real influence on all parameters observed. The best treatment is in the treatment of K2 (KCL fertilizer application 200 kg / ha equivalent to 1.8 g / plant) with a plant height of 25.11 cm, wet weight 151.55 grams / plot, and weight dried 128.34 grams. The interaction of the treatment of Dolomite and KCL Fertilizers did not have a significant effect on all observation parameters.
Downloads
References
AAk. 2004. Pedoman Bertanam Bawang. Kanisius.Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik.2015.Statistik Tanaman Pangan.Badan Pusat Statistik RepuplikIndonesia.
Badan pusat statistik . 2010.Statistik Tanaman pangan. Badan Pusat Statistik RepublikIndonesia.
Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Kuantan Singingi.2013LaporanTahunan Tanaman Hortikultura. TelukKuantan.
Hasibuan, B.E., 2004. Pupuk Dan Pemupukan. Universitas Sumatra Utara. Medan
Hakim N. Go Ban Hong, Saul. M.R. Nugroho. S. G, Lubis. A.M, Nyakpa. M.Y , Beily H.H, Diha M. A. 1986. Dasar-dasar ilmu tanah. Penerbit universitas lampunng.
Heddy. 1987. Biologi pertanian. Rajawali. Jakarta
Gunadi. 2009. Klasifikasi tanah. Gajah Mada University. Press. Yogyakarta Linga, P. Dan Marsono.2004. Petunjuk Pengunaan Pupuk. PenebarSwadaya.
Jakarta.
Marsono dan P. Sigit. 2005. Pupuk kandang dan aplikasi pupuk akar. Penebar Swadaya. Jakarta
Marsono. 2011. Petunjuk penggunaan pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta. Novizan. 2002. Petunjuk pemupukan yang efektif. Agromedia pustaka. Jakarta, Kuswandi. 1993. Pengapuran tanah pertanian. Kansius. Yogyakarta
Rahardjo, Mono. 2012. pengaruh pupuk k terhadap pertumbuhan, hasil dan mutu rimpang jahe muda (zingiber officinale rocs.). Jurnal Litri 18(1), Maret 2012 Hlm 10-16 ISSN 0853-8212
Rahayu E. Berlian N. V.A. 2008. Bawang Merah.Penebar Swadaya. Jakarta Rukmana R. 2001.Bawang Merah Budidaya dan PengolahanPasca
Panen.Kanisius. Jakarta.
Safuan. 2002. Untuk segunung bertanamn Bawang Merah. Pustaka baru proses seri pertanian modern. Yogyakarta.
Sudirja, 2007. Bawang Merah. http//www. lablink. or.id/Agro/ bawang merah / Alternaria partrait.html diakses tanggal 21 Februari 2007
Sugiharto. 2008. Budidaya Tanaman Bawang Merah. Aneka Ilmu Semarang. Sumarni, N., A. Dan Hidayat. 2005.Budaya Bawang Merah. Balai Penelitian
Tanaman Sayuran. Bogor
Sunarjono.2011. Bertanam 30 JenisSayur. Seri Agribisnis. Jakarta Sunarjono,hendro. 2003.bertanam 30 jenis sayur. Penebar swadaya.
Sutarya.Ali. 2005.Analisis pertumbuhan tanaman.Gajahmadauniversity press.
Yogyakarta
Suriani N. 2012. Bawang Merah Untung. Budidaya Bawang Merah.Cahaya Atma Pustaka. Yogyakarta
Wibowo S. 2009. Budidaya Bawang Merah, Bawang Putih, Bawang Bombay.
Penebar Swadaya. Jakarta.
www.petrokimia-gresik.com, 2011. Dosis Pupuk Tanaman Hortikultura. Gresik.