ISOLASI DAN KARAKTERISASI JAMUR ENTOMOPATOGEN TERHADAP LARVA KUMBANG TANDUK (Orictes rhinoceros) DARI RHIZOSFER KELAPA SAWIT DI PT. TRI BAKTI SARIMAS
Keywords:
agens hayati, larva kumbang tanduk, rizosfer, kelapa sawit
Abstract
Entomopatogenic fungi are organisms that live as insect parasites that are used in environmentally friendly biological control. The purpose of this study was to determine the types and characteristics of entomopathogenics fungi in PT Tri Bakti Sarimas. The method used is the survey method, namely by observing and taking samples directly in the field. This research consisted of 2 samples of rhizosphere plant and immature plant rhizosphere soil and larv were brought to the laboratory of the Fakulty of Agriculture, Kuantan Singingi Islamic University for analysis. The results of isolation and characterization from both locations of oil palm rhizospere, obtained 23 soil samples, and 23 isolates obtained from 23 samples, and from these 13 isolates obtained 2 isolates of fungi that were entomopathogenic which were tested on horn beetle larvae after 3 weeks of application. The symptoms of the two isolates infected with the fungus are yellowish white and blackish brown which have the potential as biological agents.
References
Aphin. 2012. Tanah Lempung (Tanah Liat). https://fileq.wordpress.com/2012 tanggal 31 Desember 2015
Anggraeni, D.N. dan M. Usman. 2015. “Uji Aktifitas dan Identifikasi Jamur Rhizosfer pada Tanah Perakaran Tanaman Pisang (Musa paradisiaca) terhadap jamur Fusarium”. BioLink, 1 (2): 89-98 Januari 2015, p-ISSN: 2356458X e- ISSN:2550-1305.
Arianto E, 2008. Pertumbuhan Produksi Minyak Sawit Indonesia 1964-2007. [internet] [diunduh 18 Nov 2010] http;//www.pdf.search-engine.com
Barnett HL, Hunter BB. 1972. Illustrated Marga of Imperfect Fungi. 3th ed. USA: Prentice-Hall, Inc.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2017. Statistik Kelapa Sawit Indonesia. Jakarta.
Bidwell,R.G.S. 1979. Plant physiology. Mc millan CO. Inc., New York.
Darmanik, M.M.B, B.E.H. Hasibuan, Fauzi, Sarifudin, dan H, Hanum, 2010. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU-Press, Medan.
Diana-Daud, 2002. Entomopatogen Beauveria Bassiana sebagai Pengendali Organisme Tanaman Materi Similoka “Pelatihan dan Penyusunan Proposal Interkoneksitas Dosen Perguruan Tinggi Kawasan Timur Indonesia” Kerjasama antara Lembaga Penelitian Unhas Dengan BPKK SDM Ditjen Dikti Depdiknas.
Dinas Perkebunan Provinsi Riau. 2014. Data Statistik Perkebunan. Provinsi Riau: Dinas Perkebunan Provinsi Riau.
Domsch KH, Games W and Anderson TH. 1980 Conpendium of Soil Fungi. Volume 1. Academic Press, London.
Hanafiah, dan Kemas, A. 2012. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Hanafiyah, K.A. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hal: 60-72.
Hasyim, A. Azwana. 2007. Patogenitas Isolat Beauveria bassiana dalam Mengendalikan Hama Penggerek Bonggol Pisang. Cosmopolites Sordidus Germar. J. Horti. 13(2):120-130.
Hosang A.A Lolangdan J.S Warokka. 2007. Hama Oryctes rhinoceros : Ekobiologi dan Pengendaliannya. Balai Penelitian Kelapa dan Palma Lain. Prosiding Seminar Regional PHT Kelapa Manado 27 November 2007. Hal 147.
Hyakumachi, M. 2004. Plant Growth Promoting Fungi from Turfgrass Rhizosfer with Potential for Disease Suppension. Soil Microoganisme 44: 53-68. 160.
Iswandi, A., D. A Santosa dan R. Widyastuti. 1995. Penggunaan Ciri Mikroorganisme dalam Mengevaluasi Degradasi Tanah. Kongres Nasional VI HITI, 12-15 Desember 1995. Serpong.
Kustumastuti, A. 2014. Soil Available P Dynamics. Ph, Organic and P Uptake of Patchouli (Pogostemon Cablin Benth). At Various Dosage of Organic Mathers and Phospate in Ultisol. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan 14 (3):145-151.
Lasmayadi, Edy. 2008. Tankos Sebagai Alternatif Pemenuhan Kebutuhan Unsur Hara Tanaman Kelapa Sawit.
Mangoensoekarjo, S. 2003. Manajemen Agribisnis Kelapa Sawit. Yogyakarta. UGM. Prees.
Mashari, A, M. 2009. Mengenal Penyebab Penyakit pada Tanaman. MD-TSP. Surabaya.
Pahan, Iyung. 2008. Kelapa Sawit. Jakarta: Penebar. Swadaya, Cetakan VI
Permadi MA, Lubis RA, Siregar IK. 2019. Studi Keragaman Cendawan Entomopatogen dari Berbagai Rizosfer Tanaman Hortikultura di Kota Padang Sidimpuan. Jurnal penelitian dan Pembelajaran MIFA 4(1):1-9.
Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, 1994. Survei Tanah Detail di Sebagian Wilayah D.I .Yogyakarta (skala 1 : 50.000). Proyek LREP II Part C. Puslittanak. Bogor.
Rao, N. dan Subba. 2007. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. (UIPress). Jakarta.
Simatupang, D. S. 2008. Berbagai Mikroorganisme Rhizosfer pada Tanaman Pepaya (Carica papaya L) di Pusat Kajian Buah-Buahan Tropika (PKBT) IPB Desa Ciomas, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sastrayono, S. 2003. Budidaya Kelapa Sawit Jakarta. (ID): Gajah Mada University Press. 605 hal.
Schlegel, G. H. 1993. General Microbiology, Camridge University Press. England
Schaad, N.W., J.B Jones., dan W. Chun. 2001. Laboratory Guide for Identification of Plant Phatogenic Bacteria 3rd Edition. American Phytopathological Society Press. 373 pp.
Setyamidjaja. D. 2006. Kelapa Sawit : Teknik Budidaya, Panen dan Pengolahan. Yogyakarta (ID) : Kanisius.127 hal.
Sunarko. 2007. Petunjuk Praktis Budi Daya dan Pengolahan Kelapa Sawit. Jakarta (ID): Agromedia Pustaka.65 hal.
Sumarsih, S. 2003. Diktat Kuliah : Mikrobiologi Dasar Pertanian. UPN Veteran. Yogyakarta.
Sutariati, G.A.K., Wahab, A. 2012. Karakter Fisiologis dan Kemangkusan Rizobakteri Indeginus Sulawesi Tenggara Sylvia, D., Fuhrmann, J., Hartel, P., Zuberer, D. 2005. Principles and Application of Soil Microbiology. Pearson Education Ins. New Jersey.
Sylvia, D., Fuhrmann, J., Hartel, P., Zuberer, D. 2005. Principles and Application of Soil Microbiology. Pearson Education Ins. New Jersey.
Venderberg, J.D., M. Ramos and J. A. Altre. 1988. Dose Response and Age Temperature Related Susceptibility of the Diamondback Moth Plutella xylostella (L). (Lepidoptera:Plutellidae) to Two Isolated of Beauveria bassiana (Hypomycetes: monoliaceae). Environ. entomol. 27:1017-1021.
Watanabe, T. 1975d. Fungi isolated from the underground parts of sugarcane in relation to the poor ratooning in Taiwan,(6) Papulaspora. Trans. Mycol. Soc. Jpn. 16:264–267.
Wanatabe, T. 2002. Pictorial Atlas of soil and seet Fungi London : CRC Press.
Waluyo, L. 2008. Teknik Metode dan Dasar dalam Mikrobiologi. Malang.
Anggraeni, D.N. dan M. Usman. 2015. “Uji Aktifitas dan Identifikasi Jamur Rhizosfer pada Tanah Perakaran Tanaman Pisang (Musa paradisiaca) terhadap jamur Fusarium”. BioLink, 1 (2): 89-98 Januari 2015, p-ISSN: 2356458X e- ISSN:2550-1305.
Arianto E, 2008. Pertumbuhan Produksi Minyak Sawit Indonesia 1964-2007. [internet] [diunduh 18 Nov 2010] http;//www.pdf.search-engine.com
Barnett HL, Hunter BB. 1972. Illustrated Marga of Imperfect Fungi. 3th ed. USA: Prentice-Hall, Inc.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2017. Statistik Kelapa Sawit Indonesia. Jakarta.
Bidwell,R.G.S. 1979. Plant physiology. Mc millan CO. Inc., New York.
Darmanik, M.M.B, B.E.H. Hasibuan, Fauzi, Sarifudin, dan H, Hanum, 2010. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU-Press, Medan.
Diana-Daud, 2002. Entomopatogen Beauveria Bassiana sebagai Pengendali Organisme Tanaman Materi Similoka “Pelatihan dan Penyusunan Proposal Interkoneksitas Dosen Perguruan Tinggi Kawasan Timur Indonesia” Kerjasama antara Lembaga Penelitian Unhas Dengan BPKK SDM Ditjen Dikti Depdiknas.
Dinas Perkebunan Provinsi Riau. 2014. Data Statistik Perkebunan. Provinsi Riau: Dinas Perkebunan Provinsi Riau.
Domsch KH, Games W and Anderson TH. 1980 Conpendium of Soil Fungi. Volume 1. Academic Press, London.
Hanafiah, dan Kemas, A. 2012. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Hanafiyah, K.A. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hal: 60-72.
Hasyim, A. Azwana. 2007. Patogenitas Isolat Beauveria bassiana dalam Mengendalikan Hama Penggerek Bonggol Pisang. Cosmopolites Sordidus Germar. J. Horti. 13(2):120-130.
Hosang A.A Lolangdan J.S Warokka. 2007. Hama Oryctes rhinoceros : Ekobiologi dan Pengendaliannya. Balai Penelitian Kelapa dan Palma Lain. Prosiding Seminar Regional PHT Kelapa Manado 27 November 2007. Hal 147.
Hyakumachi, M. 2004. Plant Growth Promoting Fungi from Turfgrass Rhizosfer with Potential for Disease Suppension. Soil Microoganisme 44: 53-68. 160.
Iswandi, A., D. A Santosa dan R. Widyastuti. 1995. Penggunaan Ciri Mikroorganisme dalam Mengevaluasi Degradasi Tanah. Kongres Nasional VI HITI, 12-15 Desember 1995. Serpong.
Kustumastuti, A. 2014. Soil Available P Dynamics. Ph, Organic and P Uptake of Patchouli (Pogostemon Cablin Benth). At Various Dosage of Organic Mathers and Phospate in Ultisol. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan 14 (3):145-151.
Lasmayadi, Edy. 2008. Tankos Sebagai Alternatif Pemenuhan Kebutuhan Unsur Hara Tanaman Kelapa Sawit.
Mangoensoekarjo, S. 2003. Manajemen Agribisnis Kelapa Sawit. Yogyakarta. UGM. Prees.
Mashari, A, M. 2009. Mengenal Penyebab Penyakit pada Tanaman. MD-TSP. Surabaya.
Pahan, Iyung. 2008. Kelapa Sawit. Jakarta: Penebar. Swadaya, Cetakan VI
Permadi MA, Lubis RA, Siregar IK. 2019. Studi Keragaman Cendawan Entomopatogen dari Berbagai Rizosfer Tanaman Hortikultura di Kota Padang Sidimpuan. Jurnal penelitian dan Pembelajaran MIFA 4(1):1-9.
Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, 1994. Survei Tanah Detail di Sebagian Wilayah D.I .Yogyakarta (skala 1 : 50.000). Proyek LREP II Part C. Puslittanak. Bogor.
Rao, N. dan Subba. 2007. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. (UIPress). Jakarta.
Simatupang, D. S. 2008. Berbagai Mikroorganisme Rhizosfer pada Tanaman Pepaya (Carica papaya L) di Pusat Kajian Buah-Buahan Tropika (PKBT) IPB Desa Ciomas, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sastrayono, S. 2003. Budidaya Kelapa Sawit Jakarta. (ID): Gajah Mada University Press. 605 hal.
Schlegel, G. H. 1993. General Microbiology, Camridge University Press. England
Schaad, N.W., J.B Jones., dan W. Chun. 2001. Laboratory Guide for Identification of Plant Phatogenic Bacteria 3rd Edition. American Phytopathological Society Press. 373 pp.
Setyamidjaja. D. 2006. Kelapa Sawit : Teknik Budidaya, Panen dan Pengolahan. Yogyakarta (ID) : Kanisius.127 hal.
Sunarko. 2007. Petunjuk Praktis Budi Daya dan Pengolahan Kelapa Sawit. Jakarta (ID): Agromedia Pustaka.65 hal.
Sumarsih, S. 2003. Diktat Kuliah : Mikrobiologi Dasar Pertanian. UPN Veteran. Yogyakarta.
Sutariati, G.A.K., Wahab, A. 2012. Karakter Fisiologis dan Kemangkusan Rizobakteri Indeginus Sulawesi Tenggara Sylvia, D., Fuhrmann, J., Hartel, P., Zuberer, D. 2005. Principles and Application of Soil Microbiology. Pearson Education Ins. New Jersey.
Sylvia, D., Fuhrmann, J., Hartel, P., Zuberer, D. 2005. Principles and Application of Soil Microbiology. Pearson Education Ins. New Jersey.
Venderberg, J.D., M. Ramos and J. A. Altre. 1988. Dose Response and Age Temperature Related Susceptibility of the Diamondback Moth Plutella xylostella (L). (Lepidoptera:Plutellidae) to Two Isolated of Beauveria bassiana (Hypomycetes: monoliaceae). Environ. entomol. 27:1017-1021.
Watanabe, T. 1975d. Fungi isolated from the underground parts of sugarcane in relation to the poor ratooning in Taiwan,(6) Papulaspora. Trans. Mycol. Soc. Jpn. 16:264–267.
Wanatabe, T. 2002. Pictorial Atlas of soil and seet Fungi London : CRC Press.
Waluyo, L. 2008. Teknik Metode dan Dasar dalam Mikrobiologi. Malang.
Published
2022-05-18
Section
Articles
