KAJIAN FASILITAS JALUR PEJALAN KAKI DI JALAN DIPONEGORO TELUK KUANTAN KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

  • Roza Murlianti Universitas Islam Kuantan Singingi
  • Agus Candra Universitas Islam Kuantan Singingi
Keywords: Kajian, Fasilitas, Pejalan Kaki

Abstract

Pada Jalan Diponegoro Teluk Kuantan merupakan salah satu jalan dengan Panjang 550 Meter berdasarkan Global Positioning Sistem (GPS) dengan rutinitas pejalan kaki yang cukup aktif karena di Jalan Diponegoro Teluk Kuantan didominasi oleh kawasan pertokoan yang menjadi pusat keramaian, seperti aktifitas perdagangan dan jasa, pertokoan dan pedagang kaki lima. Jalan Diponegoro juga merupakan salah satu jalan yang berada dipusat kota sehingga perlu untuk ditata agar terciptanya kenyamanan bagi pengguna jalur pejalan kaki. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif kualitatif dengan cara membandingkan kondisi fisik jalur pejalan kaki saat ini dengan standar kebijakan perundang-undangan pemerintah terkait kriteria dan spesifikasi berupa standar ketentuan dalam melakukan perencanaan, penyediaan, pemanfaatan pada fasilitas jalur pejalan kaki. Lebar jalur pejalan kaki sudah memenuhi syarat lebar jalur pejalan kaki yaitu 5 meter. Akan tetapiadasebagainpengecilanjalurpejalan kaki yaitu hanya memiliki lebar 1-2 meter saja, Pengecil anter sebut membuat jalur tidak memenuhi syarat pejalan kaki yang baik.Tempat sampah dijalan Diponegoro Teluk Kuantan yang terbuat dari drum tetapi jumlahnya tidak sesuai dengan syarat. Pada jalur pejalan kaki dijalan di Ponegoro Teluk kuantan sudah memiliki lampu penerangan tetapi sudah tidak berfungsi sesuai syaratnya. Jalur pejalan kaki jalan Diponegoro Teluk Kuantan kondisi vegetasi tanaman dan bunga tidak terawat. Pada jalur pejalan kaki tidak adanya bangkutaman yang disediakan.

References

Anggriani, Niniek. 2009. Pedestrian Ways Dalam Perancangan Kota. Klaten : Yayasan Humaniora.

Appleyard, Donald. 1981. Livable Streets. Berkeley CA : University of California Press.

Ari Muhamad Syahri.2019.Kajian Kondisi Fasilitas Pedestrian Di Koridor Jalan Ciledug Kota Garut.Skripsi. Fakultas Teknik. Univesitas PasundanBandung.

Chaerul Muchtar. 2010. Identifikasi Tingkat Kenyamanan Pejalan Kaki Studi Kasus Jalan Kedoya Raya – Jalan Arjuna Selatan (Jurnal). Jakarta: UniversitasEsa Unggul.

Danisa, 2015.Human Aspect of Urban Form. Oxford: Pergamon Press.

Handoko, 2016 Tingkat Pelayanan Jalur Pedestrian Dan Distribusi Keruangan Pejalan Kaki diKawasan Perdagangan Dan Jasa Zona Pkl.Bandung.

Ir. I Nyoman Sudiarta.2017 .Kajian Kondisi Pedestrian Ways (Jalur Pejalan Kaki),Waturenggong ,Skripsi.Kota Denpasar.

Iswanto, Danoe. 2006. Pengaruh Elemen Elemen Pelengkap Jalur Pedestrian Terhadap Kenyamanan Pejalan Kaki, Studi Kasus Penggal Jalan Pandanaran Dimulai dari Jalan Randusari Hingga Kawasan Tugu Muda .Jurnal. Enclosure,5 (1) . pp. 21-29. ISSN 1412-7768.

Iswanto, Danoe. 2006. Mengkaji fungsi kenyamanan dan keamanan bagi pejalan kaki di jalur pendestrian (Trotoar). Semarang: Universitas diponogoro.

Muslihun, M.dkk. 2013.Studi kenyamanan pejalan kaki terhadap pemanfaatan jalur pedestrian di jalan protokol kota semarang. Universitas Negeri semarang

Nirwana, 2014.Faktor-Faktor yang mempengaruhi Fasilitas dalam suatu jasa: Teori dan Praktik. Jakarta: Salemba Empat.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 03/Prt/M/2014 Tentang Pedoman Perencanaan, Penyediaan, Dan Pemanfaatan Prasarana Dan Sarana Jaringan Pejalan KakiDi Kawasan PerkotaanKeputusan Mentri Perhubungan Nomor 65 Tahun 1993 Tentang Fasilitas Pendukung Kegiatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga No.76/ KPTS/Db/1999 tanggal 20 Desember 1999 Tentang Pengesahan Lima Belas Pedoman Teknik Direktorat Jendral Bina Marga

Kotler, K.2009:45. Manajemen Pemasaran 1.Edisi ketiga belas. Jakarta: Erlangga

Kuncoro Harsono,dkk.2013. Identifikasi kenyamanan pejalan kaki di City Walk Jalan Slamet Riyadi. Universitas UNSA: Surakarta.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 06/PRT/M/2007 Mengenai Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 3 Tahun 2014 Mengenai Pedoman Perencanaan, Penyediaan, Dan Pemanfataan Prasarana Dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki Di Kawasan Perkotaan.

Sanjaya. 2017. Human Aspects of Urban Form: Towards A Man-Enviromental Approach to Urban Form And Design, Pergamon Press, New York.

Pedoman Teknik Persyaratan Aksesibilitas pada Jalan Umum No. 022/T/BM/1999.

Putri Ariani. 2007. Pemilihan Konsep Pedestrian Mall di Jalan Dalem Kaum Kota Bandung (Tugas Akhir). Bandung: Teknik Planologi Universitas Pasundan (UNPAS) Bandung.

Shirvani, Hamid. 1985. The Urban Design Process. New York: Van NostrandReinhold Company

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.CV

Subroto.Suryo. 2010.Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Jakarta:Rineka Cipta

Tjiptono, Fandy. 2014 .Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Untermann, R. K. 1984. Accomodating the Pedestrian: Adapting Towns & Neighbourhoods for Walking and Bicycling. New York: Van Nostrand Reinhold Company
Published
2023-07-26