PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR (Studi pada Mata Pelajaran Fiqih kelas X di MA Pondok Pesantren KH. Ahmad Dahlan Teluk Kuantan)
Abstract
Latar belakang penelitian ini adalah bahwasannya metode pembelajaran itu sangat bervariatif sehingga guru harus pandai memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Dilapangan peneliti menemukan permasalahan bahwa guru hanya menerapkan metode yang monoton yaitu menggunakan metode ceramah sehingga membuat peserta didik merasa jenuh sehingga belum mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal terlihat dari hasil belajar peserta didik yang persentasenya cukup rendah. Disini peneliti hendak menerapkan salah satu dari sekian banyak metode yaitu metode Numbered Head Together. Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Clasroom Action Research), penggumpulan data menggunakan Observasi, Tes dan dokumentasi. Untuk analisis data hasil tes menggunakan kuantitatif dan yang lainnya dianalisis secara kualitatif deskriptif dengan cara membandingkan hasil belajar peserta didik sebelum tindakan dangan hasil belajar setelah tindakan. Adapun hasil dari penelitian ini dapat dilihat pada saat kegiatan awal yaitu pra-siklus, pada saat pra siklus aktivitas guru hasil akhir 73, pada siklus-I adalah 76,6 dan siklus-II adalah 86,6. Adapun untuk aktivitas siswa pra siklus adalah 65, pada siklus-I adalah 70 dan siklus-II adalah 87,5. Lalu untuk hasil belajar siswa bisa dilihat sebagai berikut; Pra-Siklus dengan jumlah hasil belajar 995 dengan rata-rata 66,33, siswa yang tidak tuntas berjumlah 6, siswa yang tuntas 7 serta nilai ketuntasan 46,66 %. Setelah melakukan kegiatan siklus-I dengan menggunakan metode Numbered head Together menunjukan hasil belajar 1150 dengan rata-rata 76,66, siswa yang tidak tuntas 5, siswa yang tuntas 10 serta nilai ketuntasan 66,66 %. Selanjutnya melakukan kegiatan siklus-II dengan menggunakan Metode Numbered Head Together dibantu ceramah dikelas menunjukan data sebagai berikut; jumlah hasil belajar 1160 dengan rata-rata 77,33, siswa yang tidak tuntas berjumlah 0 orang, siswa yang tuntas berjumlah 15 orang serta untuk nilai ketuntasannya mencapai 100 %. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kognitif dengan penggukuran hasil tes belajar terlihat dari pra-siklus, siklus-I dan siklus-II sudah meningkat.