PENERAPAN METODE TARTILI DALAM PEMBINAAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA PADA PROGRAM SUKSES MENGAJI DI SMA NEGERI 1 BENAI KECAMATAN BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
Abstract
Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh pentingnya seorang siswa mampu dalam membaca Al-Qur’an, karena sebagai seorang pelajar yang beragama islam tentunya wajib bisa dalam membaca Al-Qur’an. Belajar membaca Al-Qur’an tentunya perlu menggunakan metode yang tepat agar ilmu yang disampaikan dapat diserap dengan baik salah satunya yaitu Metode Tartil. Pada penelitian ini berfokus pada penerapan Metode Tartili yaitu salah satu metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan cara membaca pelan dan tenang sesuai dengan hukum-hukum ilmu tajwid dan tanda-tanda waqaf. cara membaca Al-Qur’an dengan belajar mendengarkan bacaan Al-Qur’an dengan baik, belajar menirukannya, belajar mengenal simbol tulisan Al-Qur’an, belajar membaca atau melafalkan simbol tersebut dan belajar memperbaiki bacaannya sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui sejauh mana penerapan Metode Tartili ini bisa diterapkan terhadap siswa yang bermasalah dalam membaca Al-Qur’an pada Program Sukses Mengaji di SMA Negeri 1 Benai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Metode Tartili terhadaptingkat keberhasilan kemampuan membaca Al-Qur’an siswa pada Program Sukses Mengaji. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa Program Sukses Mengaji Kelas X dan XI SMA Negeri 1 Benai yang berjumlah 61 orang, yang dipilih dengan Metode Tartili, total sampelnya sebanyak 15 orang siswa ditambah 1 orang guru. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Dari analisis data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa : Penerapan Metode Tartili dapat meningkatkan hasil kemampuan membaca Al-Qur’an siswa pada Program Sukses Mengaji di SMA Negeri 1 Benai. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kemampuan membaca Al-Qur’an siswa Pra siklus dari 15 orang siswa (12 orang siswa belum tuntas) dengan presentase ketuntasan (20%), Siklus I (masih 13 orang siswa yang belum tunas namun sudah mengalami peningkatan hasil kemampuan membaca Al-Qur’an namun belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)) dengan presentase ketuntasan (20%), Siklus II (semua siswa sudah tuntas) presentase ketuntasan (100%).