HUBUNGAN PANJANG BADAN DAN PANJANG KELANGKANG DENGAN PERSENTASE KARKAS SAPI BRAHMAN CROSS (BX) JANTAN DI RUMAH POTONG HEWAN KOTA PEKANBARU

  • Renta Iklas Program Studi Peternakan FAPERTA UNIKS, Teluk Kuantan
  • Dihan Kurnia Dosen Program Studi Peternakan Faperta UNIKS
  • Pajri Anwar Dosen Program Studi Peternakan Faperta UNIKS
Keywords: Brahman Cross Cattle (BX), Body Length, Length of Scarcity, Percentage of Carcass

Abstract

This study aims to determine the relationship between body length and scarcity with the percentage of carcass of Brahman Cross (BX) Male in Pekanbaru City Animal Slaughterhouse. The study was conducted on 27 February to 28 March 2018, in Pekanbaru City Animal Slaughterhouse. This study used 30 Brahman Croos (BX) cows. The research method used is direct survey and measurement methods. The data were analyzed mathematically and with the help of SPSS 17 software. The results showed that the average body length was 161.63 ± 5.86, the average length of the scarcity was 53.65 ± 3.53 with an average percentage of carcasses of 50.34 ± 0.48%. Correlation test shows that the length of the body with a length of scarcity has a less close relationship with the percentage of carcass which is 24%. The equation Y =46.143+0.035 X1-0.029X2 with a correlation coefficient of 24% and a terminated coefficient of 0.058

References

Aberle, E.D., J.C. Forrest, D.E. Gerrard, and E.W. Mills. 2001. Principles of Meat Science. Fourth Edition. Hunt Publishing Company. USA. Hal: 54- 57, 59-60.

Bambang S.Y. 2005. Sapi Potong. Penebar Swadaya. Jakarta.

Blakely, J dan Bade D.H. 1992. Ilmu Peternakan. Edisi keempat. Terjemahan B. Srigandono. UGM-Press. Yogyakarta.

Bugiwati, S. R. A dan Rahim, L. 2009. Penggunaan Lebar Kelangkang, Lebar Punggung, Lebar Tulang Tapis dan Panjang Kelangkang untuk Menduga Bobot Badan Sapi Bali. J. Sains dan Teknologi Vol 45(2).

Djagra, I.B. 2009. Diktat Ilmu Tilik Sapi Potong. Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Denpasar.

Field, T. G. 2007. Beef Production and Management Decisions. Fifth Edition. Prentice Hall, New Jersey. Hal: 581-610

Kadarsih, S. 2003. Peranan Ukuran Tubuh Terhadap Bobot Badan Sapi Bali di Provinsi Bengkulu. Jurnal Penelitian UNIB 9 (1) : 45-48

Kuswati, Kusmartono, T. Susilawati, D Rosyadi dan Agus. 2014. Carcass Characteristics of Brahman Crossbreed Cattle in Indonesia Feedlot. IOSR Journal of Agriculture and Veterinery Science. Vol 7, Issue Ver. III: 19-24.

Lawrence,T.L.J.and V.R. Fowlwr. 2002. Growth of Fram Animal. 2 Ed. CABI Publishing. London.

Mamdouh, S.A. 2014. A Comparative Study on Body Measurments and Carcass Characteristics in Egyptian Sheep and Goats. Asian Journal of Animal and Veterinary Advances. 9:292-301.

Putra, R. 2012. Persentase Karkas, Non Karkas dan Jeroan Sapi Brahman Cross pada Bebagai Ukuran Bobot Hidup. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Parulian, T.s. 2009. Efek Pelepah Daun Kelapa Sawit dan Limbah Industrynya Sebagai Pakan Terhadap Pertumbuhan.

Rashid, M.M, M.A. Hoque, K.S. Huque dan

A.K.F.H. Bhuiyan. 2016. Prediction of live weight for Brahman crossbred cattle using linear body measurementsin rural area. Adv. Anim. Vet. Sci. 4(2): 101-105.

Salim, M. 2008. Pendugaan Bobot Karkas, Bobot Daging Dan Bobot Tulang Berdasarkan Bobot Hidup Sapi Ongole. Skripsi. Jurusan Produksi Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya. Malang.

Sampurna IP, Saka IK, Oka IGL, Sentana P. 2014. Patterns of growth of bali cattle body dimensions. ARPN J Sci Tech, 4(1): 20-30.

Santosa, U. 2006. Manajemen Usaha Ternak Potong. Cetakan I. Penebar Swadaya, Jakarta. Hal: 40-45, 147.

Santosa, U dan Yosita, M. 2014. Korelasi Bobot Badan dan Panjang Karkas dengan Indeks Perdagingan pada Sapi Bali, Peranakan Ongole, dan Australian Commercial Cross. Laporan Penelitian . Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Bandung.

Soeparno. 2005. Ilmu dan Tekhnologi Daging. Cetakan keempat. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Siddiq, P. 2011. Pendugaan Bobot Badan Sapi Bali dan Sapi Peranakan Ongole (PO) Jantan Berdasarkan Analisis Regresi Komponen Utama (ARKU). Institut Pertanian, Bogor.

Siregar, 2008. Teknologi Reproduksi pada Ternak CV. Banda Aceh.

Sudjana. 2005. Metode statistika. Edisi ke enam. Penerbit Tarsito. Bandung. Hal: 67, 93,

,174, 310, 369, 380.

Sudono, A., R.F. Rosdiana dan B.S. Setiawan. 2003. Beternak Sapi Perah Secara Intensif. Agromedia Pustaka. Jakarta

Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung. Penerbit: CV. Alfabeta

Sugeng, 2003. Sapi Potong. Penebar Swadaya, Geremidia. Jakarta.

Tilman AD, Hartadi H, Reksohadiprodjo S, Prawirokusumo S, Lebdosoekojo S. 1991. Ilmu Ternak Dasar. 5th Ed. Gadjah Mada University Press Yogyakarta.

Trifena, I.G.S. Budisatria, dan T. Hartatik. 2011. Perubahan Fenotip Sapi Peranakan Ongole, Simpo, dan Limpo Pada Keturunan Pertama dan Keturunan Kedua (Backcross). Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta Buletin Peternakan Vol 35(1):11-16.

Published
2021-04-28